Aset Wawan ada di LHKPN Airin

Selasa, 04 Februari 2014 - 04:38 WIB
Aset Wawan ada di LHKPN...
Aset Wawan ada di LHKPN Airin
A A A
Sindonews.com - Manajer Asset dan Properti Kantor Pusat PT Bali Pasific Pragam (BPP) Agah M Noor membeberkan Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU), Stasiun Bahan Bakar Gas (SPBG), kosan-kosan, dan apartemen milik pemilik PT BPP Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan ada dalam dokumen Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Wali Kota Tangerang Selatan sekaligus istri Wawan, Airin Rachmi Diany.

Penegasan itu disampaikan Manajer Asset dan Properti Kantor Pusat PT BPP Agah M Noor usai merampungkan pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Wawan sekitar pukul 17.10 WIB, Senin (3/2/14).

Dia menegaskan banyak aset yang dimiliki Wawan, pemilik perusahaaan tersebut yang diurusi sejumlah pihak. Dia menuturkan tadi siang penyidik memeriksa terkait aset-aset Wawan. Dia membenarkan, dirinya menjabat sebagai Manajer Divisi Aset dan Properti.

"Tapi sebenarnya saya hanya menerima pendelegasian beberapa aset saja yang saya urus, jadi tidak semuanya. Sedikit saja saya mah. Cuma SPBU, SPBE (SPBG), kos-kosan, apartemen, dan Jaya Beton. Selebihnya, masing-masing unit punya manajer masing-masing yang urus itu," ujar Agah saat ditemui KORAN SINDO di samping Gedung KPK, Jakarta, Senin (3/2/2014) sore.

Dia membeberkan detil aset yang diurusinya. Di Serang ada satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Kemudian di Bandung satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Energi (SPBE).

Aset-aset Wawan itu, tutur dia, sudah masuk dokumen LHKPN milik Wali Kota Tangerang Selatan sekaligus istri Wawan, Airin Rachmi Diany. Berikut yang diurus Agah yakni apartemen di Jakarta yang direntalkan/disewakan dan kos-kosan di Bandung. Semua aset itu tuturnya ditanyakan penyidik.

"Yang saya urus itu sudah ada di LHKPN Bu Airin. Jadi data yang ada di saya kan tidak sama dengan yang ada di ruang kerja Pak Wawan. Prinsipnya kalau saya hanya menerima pendelegasian beberapa unit saja. Tidak 100 persen aset punya Pak Wawan yang daftarnya sudah disita penyidik," imbuhnya.

Dia mengaku sudah menjadi Manajer Asset dan Properti di perusahaan Wawan sejak Desember 1995. Di hadapan penyidik kata dia, dokumen aset dan harta milik Wawan sudah disita KPK dari meja wawan. Karenanya sepengetahuan Agah, tidak ada lagi yang disembunyikan di tempat lain atau atas nama orang lain. Tetapi dalam kacamata KPK seolah-olah ada orang lain yang menyimpan aset Wawan di beberapa tempat. Kemudian menggunakan beberapa nama.

"Sepengetahuan saya malah tidak. Jadi 100 persen di kantor yang terambil itulah data harta pak Wawan. Yang saya urus hartanya atas nama Pak Wawan atau atas nama perusahaan Pak Wawan, enggak ada atas nama Bu Airin," ucapnya

Sindonews.com - Manajer Asset dan Properti Kantor Pusat PT Bali Pasific Pragam (BPP) Agah M Noor membeberkan Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU), Stasiun Bahan Bakar Gas (SPBG), kosan-kosan, dan apartemen milik pemilik PT BPP Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan ada dalam dokumen Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Wali Kota Tangerang Selatan sekaligus istri Wawan, Airin Rachmi Diany.

Penegasan itu disampaikan Manajer Asset dan Properti Kantor Pusat PT BPP Agah M Noor usai merampungkan pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Wawan sekitar pukul 17.10 WIB, Senin (3/2/14).

Dia menegaskan banyak aset yang dimiliki Wawan, pemilik perusahaaan tersebut yang diurusi sejumlah pihak. Dia menuturkan tadi siang penyidik memeriksa terkait aset-aset Wawan. Dia membenarkan, dirinya menjabat sebagai Manajer Divisi Aset dan Properti.

"Tapi sebenarnya saya hanya menerima pendelegasian beberapa aset saja yang saya urus, jadi tidak semuanya. Sedikit saja saya mah. Cuma SPBU, SPBE (SPBG), kos-kosan, apartemen, dan Jaya Beton. Selebihnya, masing-masing unit punya manajer masing-masing yang urus itu," ujar Agah saat ditemui KORAN SINDO di samping Gedung KPK, Jakarta, Senin (3/2/14) sore.

Dia membeberkan detil aset yang diurusinya. Di Serang ada satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Kemudian di Bandung satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Energi (SPBE).

Aset-aset Wawan itu, tutur dia, sudah masuk dokumen Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Wali Kota Tangerang Selatan sekaligus istri Wawan, Airin Rachmi Diany. Berikut yang diurus Agah yakni apartemen di Jakarta yang direntalkan/disewakan dan kos-kosan di Bandung. Semua aset itu tuturnya ditanyakan penyidik.

"Yang saya urus itu sudah ada di LHKPN Bu Airin. Jadi data yang ada di saya kan tidak sama dengan yang ada di ruang kerja Pak Wawan. Prinsipnya kalau saya hanya menerima pendelegasian beberapa unit saja. Tidak 100 persen aset punya Pak Wawan yang daftarnya sudah disita penyidik," imbuhnya.

Dia mengaku sudah menjadi Manajer Asset dan Properti di perusahaan Wawan sejak Desember 1995. Di hadapan penyidik kata dia, dokumen aset dan harta milik Wawan sudah disita KPK dari meja wawan. Karenanya sepengetahuan Agah, tidak ada lagi yang disembunyikan di tempat lain atau atas nama orang lain. Tetapi dalam kacamata KPK seolah-olah ada orang lain yang menyimpan aset Wawan di beberapa tempat. Kemudian menggunakan beberapa nama.

"Sepengetahuan saya malah tidak. Jadi 100 persen di kantor yang terambil itulah data harta pak Wawan. Yang saya urus hartanya atas nama Pak Wawan atau atas nama perusahaan Pak Wawan, enggak ada atas nama Bu Airin," ucapnya.

Berita:
Kenapa Airin menangis?
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1790 seconds (0.1#10.140)