PKS ingin usung capres hasil Pemira
A
A
A
Sindonews.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ingin mengusung hasil pemilu internal partai atau pemilihan raya (Pemira) dalam pemilihan presiden (Pilpres) mendatang. Hal ini merupakan hasil dari rapat Majelis Syuro PKS ke XI.
Anggota Majelis Syuro PKS Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan dalam rapat tersebut selain membahas terkait pemenangan Pemilu 2014 juga dibahas terkait pencapresan. Namun demikian pembahasan tersebut belum secara detail dilakukan.
"Sekarang baru lontaran-lontaran saja, dan yang jelas semua anggota Majelis Syuro mendorong pencapresan ini mudah-mudahan menjadi kontribusi PKS untuk negara dan bangsa. Sekali lagi kita sudah bulat dalam pencapresan ini, apapun dan bagaimanapun kita harus memajukan (Capres)," ujarnya di DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2014).
Aher mengatakan dalam Rapat Mejelis Syuro XI yang dihadiri kurang lebih 100 anggota Majelis Syuro sedang membicarakan mekanisme Pemira selanjutnya.
Pemira sendiri telah menghasilkan lima tokoh PKS yang dinilai layak untuk diusung sebagai capres. Kelima tokoh tersebut adalah Hidayat Nur Wahid Anis Matta, Ahmad Heryawan, Tifatul Sembiring, dan Nurmahmudi Ismail.
"Tapi keputusannya perubahan dari lima diubah menjadi tiga besar atau langsung menjadi satu. Ataukah lima jadi tiga kemudian menjelang pemilu baru menjadi satu. Atau satunya setelah pemilu legislatif dilaksanakan," katanya.
Ditanyakan, apabila PKS tidak mampu mencapai angka 20 persen suara nasional apakah pemenang pemira dapat diusulkan menjadi calon wakil presiden, Aher mengatakan hal tersebut mungkin terjadi. Pasalnya tidak mungkin semuanya menjadi capres. Menurut dia sangat mungkin terjadi proses tawar-menawar capres.
"Itu hal biasa terjadi. Kita lihat partai mana saja yang mendapatkan 20 persen sehingga dapat mencapreskan sendiri. Kemudian partai mana saja yang tidak. Saya kira yang 20 persen pun butuh koalisi untuk memperkuat. Apalagi yang tidak mencapi 20 persen harus berkoalisi," katanya.
Namun demikian yang saat ini dibicarakan bukan cawapres tapi capres. Dia mengatakan mungkin saja PKS memperoleh 20 persen suara. Apalagi dia mengatakan PKS selalu baik pergerakannya menjelang pemilihan legislatif.
"Dulu dari perkiran survei 3 persen, dapat 7 persen. Kemudian bertahan di 8 persen," ungkapnya.
Anggota Majelis Syuro PKS Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan dalam rapat tersebut selain membahas terkait pemenangan Pemilu 2014 juga dibahas terkait pencapresan. Namun demikian pembahasan tersebut belum secara detail dilakukan.
"Sekarang baru lontaran-lontaran saja, dan yang jelas semua anggota Majelis Syuro mendorong pencapresan ini mudah-mudahan menjadi kontribusi PKS untuk negara dan bangsa. Sekali lagi kita sudah bulat dalam pencapresan ini, apapun dan bagaimanapun kita harus memajukan (Capres)," ujarnya di DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2014).
Aher mengatakan dalam Rapat Mejelis Syuro XI yang dihadiri kurang lebih 100 anggota Majelis Syuro sedang membicarakan mekanisme Pemira selanjutnya.
Pemira sendiri telah menghasilkan lima tokoh PKS yang dinilai layak untuk diusung sebagai capres. Kelima tokoh tersebut adalah Hidayat Nur Wahid Anis Matta, Ahmad Heryawan, Tifatul Sembiring, dan Nurmahmudi Ismail.
"Tapi keputusannya perubahan dari lima diubah menjadi tiga besar atau langsung menjadi satu. Ataukah lima jadi tiga kemudian menjelang pemilu baru menjadi satu. Atau satunya setelah pemilu legislatif dilaksanakan," katanya.
Ditanyakan, apabila PKS tidak mampu mencapai angka 20 persen suara nasional apakah pemenang pemira dapat diusulkan menjadi calon wakil presiden, Aher mengatakan hal tersebut mungkin terjadi. Pasalnya tidak mungkin semuanya menjadi capres. Menurut dia sangat mungkin terjadi proses tawar-menawar capres.
"Itu hal biasa terjadi. Kita lihat partai mana saja yang mendapatkan 20 persen sehingga dapat mencapreskan sendiri. Kemudian partai mana saja yang tidak. Saya kira yang 20 persen pun butuh koalisi untuk memperkuat. Apalagi yang tidak mencapi 20 persen harus berkoalisi," katanya.
Namun demikian yang saat ini dibicarakan bukan cawapres tapi capres. Dia mengatakan mungkin saja PKS memperoleh 20 persen suara. Apalagi dia mengatakan PKS selalu baik pergerakannya menjelang pemilihan legislatif.
"Dulu dari perkiran survei 3 persen, dapat 7 persen. Kemudian bertahan di 8 persen," ungkapnya.
(hyk)