KPK belum berhenti sita aset Wawan

Selasa, 28 Januari 2014 - 21:22 WIB
KPK belum berhenti sita aset Wawan
KPK belum berhenti sita aset Wawan
A A A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku siap memiskinkan suami Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany, Tb Chaeri Wardana (TCW) alias Wawan dalam kasus dugaan korupsi, suap, dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Juru Bicara KPK Johan Budi SP menyatakan, dari penggeledahan penyidik di tujuh tempat pada Senin 27 Januari 2014, KPK tidak hanya menyita 13 mobil dan satu motor Harley Davidson silver B 3484 NWW.

Pasalnya, tadi pagi ada empat super car (mobil mewah) milik Wawan yang disita yakni, Lamborgini putih B 888 WAN, Bentley hitam (tanpa pelat), Ferrari merah B 888 GIF, Rolls Royce hitam (tanpa pelat). Penyitaan ini dimaksudkan, agar tidak berpindahtangan atau diperjualbelikan.

"Masih ada aset lain yang akan kita sita. Nah, kalau perampasan aset untuk negara tentu nanti tergantung keputusan hakim di pengadilan," kata Johan saat konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (28/1/14) malam.

"Tentu KPK akan membuktikan di persidangan, bahwa mobil-mobil itu dan aset lainnya dari hasil tipikor. Nanti di dakwaan akan dijelaskan detail berapa nilai aset TPPU-nya," imbuhnya.

17 mobil dan satu harley saat ini terparkir di parkiran KPK. Di antaranya, Lamborgini putih mesin V12 B 888 WAN, Bentley hitam (tanpa pelat), Ferrari merah B 888 GIF; Rolls Royce hitam (tanpa pelat), BMW 530i hitam B 1486 KEN.

Kemudian Honda Fred silve B 1721 SZR, Toyota Fortuner putih A 789 DS, Honda Fiesta S A 224 HA, Pajero Sport hitam B 264 DLI, Toyota Avanza hitam A 120 FY, Kijang Innova hitam (tanpa pelat), dan Kijang Innova putih B 1030 SZR.

Johan melanjutkan, penyitaan mobil mewah milik Wawan masuk dalam rekor KPK. Pasalnya, harga satuan mobil mewah itu ada yang hampir mencapai Rp10 miliar hingga Rp14 miliar.

Empat mobil mewah yakni Lamborgini, Bentley, Ferrari, dan Rolls Royce tidak berada di rumah Wawan di Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, saat penggeledahan Senin.

Penyidik menelusuri hingga menemukannya di sebuah showroom di Tanah Abang, Jakarta. "Jadi diperoleh informasi bahwa empat mobil yang saya sebut tadi, masih dalam kaitan dengan proses kredit. Belum lunas karena melalui leasing, lalu sempat dikembalikan ke showroom sebagai jaminan," bebernya.

Dia memastikan, aset Wawan tidak hanya itu. Karena sebelumnya sudah disampaikan, bahwa kepemilikan aset Wawan mencapai lebih dari 100 item. Penyidik kata dia, masih menelusuri informasi lain terkait bangunan, tanah, rumah, dan stasiun bahan bakar umum (SPBU) yang tersebar di sejumlah daerah yakni Bali, Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.

Penyidik KPK masih melakukan penelusuran aset untuk memastikan apakah benar ratusan aset dengan nilai ratusan miliar tersebut berasal dari tindak pidana korupsi (tipikor) dan menjadi aset TPPU Wawan.

"Ingat, ini belum berhenti. Nanti kalau ada informasi terbaru akan disampaikan. Aset-asetnya diduga berasal dari tindak pidana," imbuhnya.

Johan mengungkapkan, empat mobil mewah yang disita dari showroom itu dikredit karena ada penjamin. Tetapi Johan belum mengetahui siapa penjaminnya. Dia belum mau berspekulasi apakah itu Airin atau bukan.

Di antara 17 mobil yang sudah didita kata Johan, ada yang diatasnamakan dengan orang lain. Salah satunya Yayah Rodiah.

"Uang muka mobil-mobil yang sudah disita dari korupsi atau tidak, tentu disita karena diduga berkaitan dengan yang disidik yaitu, dugaan TPPU yang dilakukan oleh tersangka TCW," ucapnya.

Dia menuturkan, selain menelusuri aset penyidik pasti akan mengkalirifikasi terkait dugaan keterlibatan pihak lain. Tetapi kata dia, jangan kemudian langsung disimpulkan bahwa Airin terlibat.

Johan menggariskan, penyitaan aset-aset TPPU Wawan tidak harus dibuktikan terlebih dahulu predicate crime atau pidana awalnya. "Di dalam TPPU kan ada yang namanya kewajiban pembalikan beban pembuktian. TCW harus buktikan di pengadilan," jelasnya.

Dari penelusuran KORAN SINDO ditemukan, selain aset berupa rumah dan tanah itu masih ada aset lainnya. Di Bandung misalnya ada kos-kosan yang dimiliki Wawan. Di Bali, penyidik pada akhir Oktober 2013 memastikan kepemilikan aset berupa dua hektar tanah Wawandi Subak Semujan, Jalan Bisma, Ubud, Bali.

Diduga tanah itu dibeli yang transaksinya dilakukan oleh orang kepercayaan Wawan. Di Serang ada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan SPBG (gas). Di Jakarta selain tanah ada apartemen dan karaoke bar.

Uang hasil korupsi Wawan juga digunakan untuk membeli dan berbisnis kapal pesiar. Bahkan Wawan membeli mobil-mobil mewah dan membagikan mobil untuk sejumlah anggota DPRD Provinsi Banten.

Wawan acapkali memerintahkan kepala dinas dan anggota DPR se-Provinsi Banten ke kantornya. Di sana Wawan mengintervensi soal proyek dan APBD.

Penyitaan mobil Wawan pecahkan rekor di KPK
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8526 seconds (0.1#10.140)