Fasilitas minim, PTS diminta tak paksakan diri
A
A
A
Sindonews.com - Perguruan Tinggi Swasta (PTS) diimbau tak memaksakan diri untuk membangun sebuah Perguruan Tinggi (PT), jika masih memiliki fasilitas yang terbatas.
Hal itu dikatakan Direktur Pengembangan Akademik Universitas Indonesia (UI) Dwita Sutjiningsih.
"Perguruan Tinggi Swasta banyak yang memaksakan diri dalam membangun perguruan tinggi," kata Dwita dalam acara Roundtable Discussion, di Gedung Sindo, Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2014).
"Dulu seperti UI (Universitas Indonesia), tidak apa-apa, kalau sekarang, banyak yang membuat perguruan tinggi yang fasilitasnya tidak memadai sama sekali, misalnya nebeng ke gedung SD, SMP dan SMA," imbuhnya.
Dwita mencontohkan, seperti banyaknya PTS yang saat ini membuka jurusan teknik sipil, namun tidak memiliki laboratorium khusus untuk praktik ilmu tekhnik sipil.
Seyogyanya, menurut Dwita, ada sebuah laboratorium teknik sipil yang ada dalam sebuah PTS. "Sehingga tidak perlu memaksakan diri, sedemikian universitas membuat teknik sipil. Padahal harus punya lab, minimal harus memiliki tempat untuk praktikum," pungkasnya.
Lulusan PT masih terbentur pada kualitas mutu
Hal itu dikatakan Direktur Pengembangan Akademik Universitas Indonesia (UI) Dwita Sutjiningsih.
"Perguruan Tinggi Swasta banyak yang memaksakan diri dalam membangun perguruan tinggi," kata Dwita dalam acara Roundtable Discussion, di Gedung Sindo, Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2014).
"Dulu seperti UI (Universitas Indonesia), tidak apa-apa, kalau sekarang, banyak yang membuat perguruan tinggi yang fasilitasnya tidak memadai sama sekali, misalnya nebeng ke gedung SD, SMP dan SMA," imbuhnya.
Dwita mencontohkan, seperti banyaknya PTS yang saat ini membuka jurusan teknik sipil, namun tidak memiliki laboratorium khusus untuk praktik ilmu tekhnik sipil.
Seyogyanya, menurut Dwita, ada sebuah laboratorium teknik sipil yang ada dalam sebuah PTS. "Sehingga tidak perlu memaksakan diri, sedemikian universitas membuat teknik sipil. Padahal harus punya lab, minimal harus memiliki tempat untuk praktikum," pungkasnya.
Lulusan PT masih terbentur pada kualitas mutu
(maf)