Dipo: Bencana dikaitkan SBY, rasional jangan paranormal!
A
A
A
Sindonews.com - Banyaknya bencana yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia jangan dikaitkan dengan kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan berakhir pada tahun ini.
Sekretaris Kabinet Dipo Alam meminta masyarakat tetap berpikir secara rasional melihat banyaknya bencana selama masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Kalau mau berpikir rasional bukan ala paranormal, bencana-bencana belakangan disebabkan oleh pergerakan lempeng-lempeng tektonik di cincin api Pasifik,” ujar Dipo, seperti dikutip dari laman setkab.go.id, Senin (27/1/2014).
Karena menurutnya, 90 persen pergerakan bumi terjadi di sepanjang cincin api pasifik itu. Termasuk wilayah nusantara yang vulkanis.
Dipo juga mengingatkan, bukan hanya wilayah Indonesia saja yang terkena bencana. Namun negara-negara lain juga sedang menghadapi bencana.
Agama yang dianut bangsa Indonesia juga mengajarkan pemikiran rasional dengan keimanan, bukan pikir paranormal. "Tentu kita percaya Tuhan Yang Mengatur berputarnya bumi dalam alam semesta ini," tukasnya.
"Tuhan memerintahkan kita membaca untuk berilmu. Setelah berilmu, kita diharapkan mengamalkannya kepada mereka yang membutuhkan pertolongan karena tertimpa bencana, tidak cukup dengan mulut menyalahkan,” tutur Dipo.
Banyaknya bencana yang terjadi akhir-akhir ini di tanah air, termasuk gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter di Kabupaten Kabumen, Jawa Tengah, Sabtu 25 Januari lalu, sebagaimana diberitakan hampir semua media bagi Dipo hendaknya menjadi ujian bagi kita untuk menghadapinya, bukan saling menyalahkan.
Sekretaris Kabinet Dipo Alam meminta masyarakat tetap berpikir secara rasional melihat banyaknya bencana selama masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Kalau mau berpikir rasional bukan ala paranormal, bencana-bencana belakangan disebabkan oleh pergerakan lempeng-lempeng tektonik di cincin api Pasifik,” ujar Dipo, seperti dikutip dari laman setkab.go.id, Senin (27/1/2014).
Karena menurutnya, 90 persen pergerakan bumi terjadi di sepanjang cincin api pasifik itu. Termasuk wilayah nusantara yang vulkanis.
Dipo juga mengingatkan, bukan hanya wilayah Indonesia saja yang terkena bencana. Namun negara-negara lain juga sedang menghadapi bencana.
Agama yang dianut bangsa Indonesia juga mengajarkan pemikiran rasional dengan keimanan, bukan pikir paranormal. "Tentu kita percaya Tuhan Yang Mengatur berputarnya bumi dalam alam semesta ini," tukasnya.
"Tuhan memerintahkan kita membaca untuk berilmu. Setelah berilmu, kita diharapkan mengamalkannya kepada mereka yang membutuhkan pertolongan karena tertimpa bencana, tidak cukup dengan mulut menyalahkan,” tutur Dipo.
Banyaknya bencana yang terjadi akhir-akhir ini di tanah air, termasuk gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter di Kabupaten Kabumen, Jawa Tengah, Sabtu 25 Januari lalu, sebagaimana diberitakan hampir semua media bagi Dipo hendaknya menjadi ujian bagi kita untuk menghadapinya, bukan saling menyalahkan.
(hyk)