Idrus Marham bantah tuduhan Chairun Nisa
A
A
A
Sindonews.com - Sekjen Partai Golkar Idrus Marham membantah pengakuan politikus Golkar Chairun Nisa, yang pernah mendengar dirinya ikut memberi uang Rp2 miliar kepada Akil Mochtar terkait sengketa Pemilukada Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Idrus menegaskan hal itu fitnah besar. Ia mengatakan, dirinya tidak pernah terlibat penyuapan kepada mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.
"Itu fitnah besar yang ditujukan kepada saya, dan itu tidak benar, dan Nisa (Chairun Nisa) sudah diklarifikasi oleh jaksa bahwa BAP itu dia buat berdasarkan rumor yang dia dengar," kata Idrus saat dihubungi, di Jakarta, Minggu (26/1/2014).
Menurut mantan Anggota DPR RI itu, Nisa yang saat ini sudah mendekam di rutan lantaran terlibat dugaan suap Pemilukada Gunung Mas, Kalimantan Tengah hanya mendengar dari rumor berkembang. Idrus yakin tidak ada bukti akan keterlibatan dirinya.
"Saya tidak punya waktu untuk ngurus begitu, bagaimana ketemu dengan Nisa kalau begitu. Kalau harus dikonfrontir, untuk apa dikonfrontir, itu kan rumor," tegasnya.
Sebelumnya, dalam persidangan di Tipikor kasus dugaan suap sengeketa Pemilukada Gunung Mas dengan terdakwa Hambit Bintih, Chairun Nisa, mengaku pernah mendengar Idrus Marham bersama Mahyuddin menyetor duit kepada Akil demi memenangkan Wali Kota Palangkaraya Riban Satria, dan wakilnya Mofit Saftono Subagio.
Menurut Chairun Nisa, uang diserahkan kepada Akil di Kantor Pusat Partai Golkar, Jakarta.
Baca berita:
KPK validasi pengakuan Nisa terkait Idrus Marham
Idrus menegaskan hal itu fitnah besar. Ia mengatakan, dirinya tidak pernah terlibat penyuapan kepada mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.
"Itu fitnah besar yang ditujukan kepada saya, dan itu tidak benar, dan Nisa (Chairun Nisa) sudah diklarifikasi oleh jaksa bahwa BAP itu dia buat berdasarkan rumor yang dia dengar," kata Idrus saat dihubungi, di Jakarta, Minggu (26/1/2014).
Menurut mantan Anggota DPR RI itu, Nisa yang saat ini sudah mendekam di rutan lantaran terlibat dugaan suap Pemilukada Gunung Mas, Kalimantan Tengah hanya mendengar dari rumor berkembang. Idrus yakin tidak ada bukti akan keterlibatan dirinya.
"Saya tidak punya waktu untuk ngurus begitu, bagaimana ketemu dengan Nisa kalau begitu. Kalau harus dikonfrontir, untuk apa dikonfrontir, itu kan rumor," tegasnya.
Sebelumnya, dalam persidangan di Tipikor kasus dugaan suap sengeketa Pemilukada Gunung Mas dengan terdakwa Hambit Bintih, Chairun Nisa, mengaku pernah mendengar Idrus Marham bersama Mahyuddin menyetor duit kepada Akil demi memenangkan Wali Kota Palangkaraya Riban Satria, dan wakilnya Mofit Saftono Subagio.
Menurut Chairun Nisa, uang diserahkan kepada Akil di Kantor Pusat Partai Golkar, Jakarta.
Baca berita:
KPK validasi pengakuan Nisa terkait Idrus Marham
(kri)