Ibu Ani minta maaf di Instagram
A
A
A
Sindonews.com - Beberapa waktu lalu, Ibu Negara Ani Yudhoyono memimpin rapat paripurna Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) di Istana Negara.
Pada kesempatan itu, Ibu Ani menyempatkan berbagi pengalamannya memiliki akun instagram.
"Follower saya 246 ribu, cukup banyak sekali, di-upload jadi banyak dibaca, kalau ramai-ramai sedikit, menambah follower lebih banyak lagi, tapi saya tidak mengharapkan seperti itu," kata Ibu Ani di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis 16 Januari 2014.
Dia pun mengaku sering merasa jengkel dengan sejumlah komentar follower-nya. "Seperti contoh kemarin, saya jengkel, ada yang nulis, Ibu ini banjir kok main instagram, kesal saya jadinya, seolah tidak mengurusi banjir, hanya main-main instagram saja, kemarin kan hari libur," ucapnya.
Dari penuturan Ibu Ani tersebut terhadap komentar follower-nya itu, sejumlah tanggapan negatif mengalir deras. Sebut saja pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto.
Menurutnya, Ibu Ani tidak siap untuk menggunakan sosial media (sosmed) seperti twitter dan instagram.
"Dia (Ani Yudhoyono) tidak punya mental psikologis di media sosial. Soalnya kan kita tahu kalau di media sosial itu banyak masyarakat yang suka iseng dan main bully. Harusnya dia tahu itu dan lebih menguasai emosinya," kata Gun Gun di Auditorium Arifin Panigoro Kampus UAI, Jakarta Selatan, Rabu 22 Januari.
Akhirnya, setelah beberapa hari penggunaan tata bahasa oleh Ibu Ani ini bergulir. Pada Rabu 22 Januari, Ibu Ani menyampaikan permintaan maafnya, terkait komentarnya di instagram.
"Saya mengucapkan terima kasih atas dorongan semangat dan interaksi para followers di akun saya ini. Jika selama ini ada kata-kata saya yang mungkin menyinggung perasaan sebagian followers, atau kurang berkenan, saya mohon maaf. Mari terus berbagi cerita dan memori melalui foto-foto di Instagram," tuturnya.
Keluh kesah Ibu Ani punya akun Instagram
Sebelum 'nyemplung' ke media sosial, pejabat harus paham ilmu ini
Pada kesempatan itu, Ibu Ani menyempatkan berbagi pengalamannya memiliki akun instagram.
"Follower saya 246 ribu, cukup banyak sekali, di-upload jadi banyak dibaca, kalau ramai-ramai sedikit, menambah follower lebih banyak lagi, tapi saya tidak mengharapkan seperti itu," kata Ibu Ani di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis 16 Januari 2014.
Dia pun mengaku sering merasa jengkel dengan sejumlah komentar follower-nya. "Seperti contoh kemarin, saya jengkel, ada yang nulis, Ibu ini banjir kok main instagram, kesal saya jadinya, seolah tidak mengurusi banjir, hanya main-main instagram saja, kemarin kan hari libur," ucapnya.
Dari penuturan Ibu Ani tersebut terhadap komentar follower-nya itu, sejumlah tanggapan negatif mengalir deras. Sebut saja pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto.
Menurutnya, Ibu Ani tidak siap untuk menggunakan sosial media (sosmed) seperti twitter dan instagram.
"Dia (Ani Yudhoyono) tidak punya mental psikologis di media sosial. Soalnya kan kita tahu kalau di media sosial itu banyak masyarakat yang suka iseng dan main bully. Harusnya dia tahu itu dan lebih menguasai emosinya," kata Gun Gun di Auditorium Arifin Panigoro Kampus UAI, Jakarta Selatan, Rabu 22 Januari.
Akhirnya, setelah beberapa hari penggunaan tata bahasa oleh Ibu Ani ini bergulir. Pada Rabu 22 Januari, Ibu Ani menyampaikan permintaan maafnya, terkait komentarnya di instagram.
"Saya mengucapkan terima kasih atas dorongan semangat dan interaksi para followers di akun saya ini. Jika selama ini ada kata-kata saya yang mungkin menyinggung perasaan sebagian followers, atau kurang berkenan, saya mohon maaf. Mari terus berbagi cerita dan memori melalui foto-foto di Instagram," tuturnya.
Keluh kesah Ibu Ani punya akun Instagram
Sebelum 'nyemplung' ke media sosial, pejabat harus paham ilmu ini
(maf)