Cerita AHY di Awal Kepergian sang Ibunda Ani Yudhoyono
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menceritakan kepergian sang ibunda Ani Yudhoyono
meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga. Rasa duka itu pun masih terus terasa hingga lebih dari 1.000 hari berpulangnya sang ibunda.
Hal itu diungkapkan AHY saat acara Mengenang Almarhumah Ani Yudhoyono pada Minggu (19/6/2022). AHY mengatakan, kepergian Ibu Ani meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga.
Rasa duka itu pun masih terus terasa hingga lebih dari 1.000 hari berpulangnya sang ibunda."Kami kami keluarga yang ditinggalkan tentu berupaya untuk terus menata hati setelah lebih dari 1.000 hari kepergian beliau," kata AHY dalam acara tersebut yang digelar di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (19/6/2022).
"Di awali dengan rasa duka yang sangat mendalam kehidupan hari-hari kami penuh dengan tangis dan gelap, karena sejujurnya almarhumah Ibu Ani merupakan pelita, merupakan sumber kekuatan, sumber semangat dan juga kebahagiaan di keluarga kami," ujarnya.
Namun AHY meyakini, di tempatnya saat ini Ibunda berharap keluarga besarnya tak putus asa dalam melanjutkan kehidupan mereka masing-masing. AHY pun bertekad, untuk melanjutkan kehidupan dengan penuh semangat dan senyum yang tergores di wajah anak-anak dan cucu-cucu almarhumah.
"Kami semua meyakini bahwa almarhumah Ibu Ani di alamnya sama juga mengharapkan kami bisa move on, kembali tersenyum kembali bersemangat menatap hari esok yang lebih baik lagi, dan itulah yang kami lakukan," ujarnya.
Dia menuturkan, semasa hidupnya ibundanya dikenal sebagai sosok yang penuh inspirasi. Hal itu menurutnya, melekat di hati dan pikiran masyarakat Indonesia.
AHY melanjutkan, dia menjadi saksi sejarah betapa sampai dengan akhir hayatnya almarhumah terus menyayangi dan terus berjuang untuk para sahabatnya untuk saudara-saudaranya masyarakat Indonesia.
Menurutnya, ibundanya telah mencurahkan segala pemikiran dan tenaganya untuk turut berkontribusi membangun negeri meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Oleh karena itu, legacy yang beliau tinggalkan selama hidupnya tidak berhenti ketika tidak lagi menjadi ibu negara, bahkan ketika raga beliau tidak lagi bersama dengan kita Insya Allah nilai-nilai perjuangan beliau akan terus kita lanjutkan," ujarnya.
Sebagai informasi, dalam acara tersebut dihadiri dua mantan Wakil Presiden saat SBY menjabat, Jusuf Kalla dan Budiono.
Kemudian beberapa Menteri saat SBY menjabat Presiden, seperti mantan Menko Perekonomian, Aburizal Bakrie; mantan Menteri Sekretaris Negara, Hatta Rajasa; mantan Menkopolkam Djoko Suyanto; mantan Menteri Pertambangan dan Energi, Purnomo Yusgiantoro; mantan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan.
Mantan Menteri Pendidikan, M. Nuh; mantan Menteri Menko Perkonomian, Chairul Tanjung: mantan Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan; dan mantan Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad. Kemudian Dubes Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi pada era SBY, Salim Segaf Al-Jufri.
Lihat Juga: Usai Nyoblos di TPS 028 Cipete Utara, AHY Harap Calon Dipilih Bisa Wujudkan Harapan Rakyat
meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga. Rasa duka itu pun masih terus terasa hingga lebih dari 1.000 hari berpulangnya sang ibunda.
Hal itu diungkapkan AHY saat acara Mengenang Almarhumah Ani Yudhoyono pada Minggu (19/6/2022). AHY mengatakan, kepergian Ibu Ani meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga.
Rasa duka itu pun masih terus terasa hingga lebih dari 1.000 hari berpulangnya sang ibunda."Kami kami keluarga yang ditinggalkan tentu berupaya untuk terus menata hati setelah lebih dari 1.000 hari kepergian beliau," kata AHY dalam acara tersebut yang digelar di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (19/6/2022).
"Di awali dengan rasa duka yang sangat mendalam kehidupan hari-hari kami penuh dengan tangis dan gelap, karena sejujurnya almarhumah Ibu Ani merupakan pelita, merupakan sumber kekuatan, sumber semangat dan juga kebahagiaan di keluarga kami," ujarnya.
Namun AHY meyakini, di tempatnya saat ini Ibunda berharap keluarga besarnya tak putus asa dalam melanjutkan kehidupan mereka masing-masing. AHY pun bertekad, untuk melanjutkan kehidupan dengan penuh semangat dan senyum yang tergores di wajah anak-anak dan cucu-cucu almarhumah.
"Kami semua meyakini bahwa almarhumah Ibu Ani di alamnya sama juga mengharapkan kami bisa move on, kembali tersenyum kembali bersemangat menatap hari esok yang lebih baik lagi, dan itulah yang kami lakukan," ujarnya.
Dia menuturkan, semasa hidupnya ibundanya dikenal sebagai sosok yang penuh inspirasi. Hal itu menurutnya, melekat di hati dan pikiran masyarakat Indonesia.
AHY melanjutkan, dia menjadi saksi sejarah betapa sampai dengan akhir hayatnya almarhumah terus menyayangi dan terus berjuang untuk para sahabatnya untuk saudara-saudaranya masyarakat Indonesia.
Menurutnya, ibundanya telah mencurahkan segala pemikiran dan tenaganya untuk turut berkontribusi membangun negeri meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Oleh karena itu, legacy yang beliau tinggalkan selama hidupnya tidak berhenti ketika tidak lagi menjadi ibu negara, bahkan ketika raga beliau tidak lagi bersama dengan kita Insya Allah nilai-nilai perjuangan beliau akan terus kita lanjutkan," ujarnya.
Sebagai informasi, dalam acara tersebut dihadiri dua mantan Wakil Presiden saat SBY menjabat, Jusuf Kalla dan Budiono.
Kemudian beberapa Menteri saat SBY menjabat Presiden, seperti mantan Menko Perekonomian, Aburizal Bakrie; mantan Menteri Sekretaris Negara, Hatta Rajasa; mantan Menkopolkam Djoko Suyanto; mantan Menteri Pertambangan dan Energi, Purnomo Yusgiantoro; mantan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan.
Mantan Menteri Pendidikan, M. Nuh; mantan Menteri Menko Perkonomian, Chairul Tanjung: mantan Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan; dan mantan Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad. Kemudian Dubes Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi pada era SBY, Salim Segaf Al-Jufri.
Lihat Juga: Usai Nyoblos di TPS 028 Cipete Utara, AHY Harap Calon Dipilih Bisa Wujudkan Harapan Rakyat
(hab)