SBY akui BPK berperan cegah korupsi
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta, agar media tidak melulu menyorot lembaga yang menangkap para koruptor, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian, dan Kejaksaan Agung.
Namun, SBY juga minta agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga mendapatkan porsi pemberitaan, karena terbukti merupakan lembaga tinggi negara yang dapat mencegah potensi korupsi.
"Yang di-blow up bukan hanya lembaga yang menangkapi koruptor seperti KPK, Kepolisian, atau Kejaksaan Agung tapi beritakan juga BPK dan lain-lain yang bisa mencegah korupsi puluhan dan ratusan triliun," kata SBY di Gedung BPK, Jakarta, Rabu (21/1/2014).
SBY berterima kasih kepada BPK yang telah memperkenalkan sistem e-audit (audit elektronik) dan banyak sistem pengawasan keuangan negara yang mencegah potensi penyelewengan. "Sehingga pengawasan keuangan negara lebih baik," ucap SBY.
Dia mengakui, selama dirinya memimpin sejak 2004, BPK telah mampu berkontribusi dan mengubah serta meningkatkan akuntabilitas negara, hingga pengelolaan keuangan negara menjadi lebih baik.
"Semoga BPK terus meningkatkan kontribusi, karena setelah sembilan tahun memimpin, saya lihat dan rasakan yang telah dilakukan BPK benar-benar nyata," pungkasnya.
Indonesia butuh presiden zero korupsi
Namun, SBY juga minta agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga mendapatkan porsi pemberitaan, karena terbukti merupakan lembaga tinggi negara yang dapat mencegah potensi korupsi.
"Yang di-blow up bukan hanya lembaga yang menangkapi koruptor seperti KPK, Kepolisian, atau Kejaksaan Agung tapi beritakan juga BPK dan lain-lain yang bisa mencegah korupsi puluhan dan ratusan triliun," kata SBY di Gedung BPK, Jakarta, Rabu (21/1/2014).
SBY berterima kasih kepada BPK yang telah memperkenalkan sistem e-audit (audit elektronik) dan banyak sistem pengawasan keuangan negara yang mencegah potensi penyelewengan. "Sehingga pengawasan keuangan negara lebih baik," ucap SBY.
Dia mengakui, selama dirinya memimpin sejak 2004, BPK telah mampu berkontribusi dan mengubah serta meningkatkan akuntabilitas negara, hingga pengelolaan keuangan negara menjadi lebih baik.
"Semoga BPK terus meningkatkan kontribusi, karena setelah sembilan tahun memimpin, saya lihat dan rasakan yang telah dilakukan BPK benar-benar nyata," pungkasnya.
Indonesia butuh presiden zero korupsi
(maf)