Demokrasi rusak jika TNI berpolitik
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, TNI/Polri diharapkan mampu menjaga netralitas dan tidak berpihak kepada salah satu calon.
"Tahun 2014, tahun politik, kami junjung tinggi netralitas," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko, di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Rabu (15/1/2014).
Moeldoko mengakui, TNI tak boleh berpolitik praktis. Peran TNI, kata dia, adalah menjaga stabilitas dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Demokrasi akan rusak kalau TNI berpolitik praktis, agar semakin hari ke depan semakin substansif, agar Indonesia berjaya," tutupnya.
Awasi dana bansos, Bawaslu ingatkan 10 kementerian
"Tahun 2014, tahun politik, kami junjung tinggi netralitas," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko, di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Rabu (15/1/2014).
Moeldoko mengakui, TNI tak boleh berpolitik praktis. Peran TNI, kata dia, adalah menjaga stabilitas dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Demokrasi akan rusak kalau TNI berpolitik praktis, agar semakin hari ke depan semakin substansif, agar Indonesia berjaya," tutupnya.
Awasi dana bansos, Bawaslu ingatkan 10 kementerian
(maf)