Hadapi Nur Mahmudi, Anis Matta santai saja
A
A
A
Sindonews.com - Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) segera menentukan calon presiden terpilih dari lima nama bakal capres yang sudah lolos Pemilihan Raya (Pemira). Di antaranya, Anis Matta, Hidayat Nur Wahid, Ahmad Heryawan, Tifatul Sembiring, dan Nur Mahmudi Ismail.
Penentuan tersebut akan digelar akhir bulan Januari nanti dan merupakan kewenangan Majelis Syuro. Penentuan tersebut akan ditentukan melalui uji publik.
"Jadi begini nanti akhir bulan Januari, Majelis Syuro akan adakan rapat untuk tindak lanjuti hasil Pemira, tapi karena kita kan enggak punya pengalaman sebelumnya untuk ikut Pilpres, sehingga tak ada satu preseden. Sehingga nanti Majelis Syuro bebas untuk menentukan sikapnya seperti apa sebagai pengambil keputusan tertinggi di partai. Apakah nanti ditentukan tiga dulu untuk uji publik, atau langsung satu calon," ujar Presiden PKS Anis Matta usai diskusi politik di Perpustakaan Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (7/01/2014).
Anis menegaskan, secara umum pihaknya akan menentukan sikap secara mufakat. Pemilihan juga tidak dipilih berdasarkan ranking hasil Pemira.
"Umumnya sih kami mufakat. Kecuali kalau sudah didapat mungkin voting. Tetapi belum ada satu pilihan yang kuat, entah mau pilih tiga atau langsung satu. (Kalau saya terpilih?) Kan belum, nanti dulu lah kalau sudah terpilih," tegasnya.
Sebagai presiden partai, lanjutnya, ia fokus dalam membangun sistemnya dulu. Yang terpenting, kata Anis, PKS maju dulu dalam pencapresan, sambil melihat hasil Pemilihan Legislatif nanti.
"Tugas saya bangun pondasinya dulu. Lain kali kalau mau ikut capres lagi, kita punya preseden dan pengalaman. Jadi konsepnya, jadi kita maju saja dulu, hasilnya kan belum bisa kita lihat, kita belum bisa tentukan hasilnya sebelum Pileg," jelasnya.
Saat ditanya soal persaingan di dalam lima capres hasil Pemira, Anis mengaku santai saja. Ia pun mempersilakan pemasangan spanduk yang ditujukan kepada calon lainnya yang juga Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail.
"(Nur Mahmudi) pasang spanduk, boleh saja, enggak ada masalah. Persaingan enggak lah, santai saja, jangan terlalu tegang, tidak tegang," tutupnya sambil tertawa.
Baca berita:
Masuk radar Capres PKS, ini perasaan Nur Mahmudi
Penentuan tersebut akan digelar akhir bulan Januari nanti dan merupakan kewenangan Majelis Syuro. Penentuan tersebut akan ditentukan melalui uji publik.
"Jadi begini nanti akhir bulan Januari, Majelis Syuro akan adakan rapat untuk tindak lanjuti hasil Pemira, tapi karena kita kan enggak punya pengalaman sebelumnya untuk ikut Pilpres, sehingga tak ada satu preseden. Sehingga nanti Majelis Syuro bebas untuk menentukan sikapnya seperti apa sebagai pengambil keputusan tertinggi di partai. Apakah nanti ditentukan tiga dulu untuk uji publik, atau langsung satu calon," ujar Presiden PKS Anis Matta usai diskusi politik di Perpustakaan Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (7/01/2014).
Anis menegaskan, secara umum pihaknya akan menentukan sikap secara mufakat. Pemilihan juga tidak dipilih berdasarkan ranking hasil Pemira.
"Umumnya sih kami mufakat. Kecuali kalau sudah didapat mungkin voting. Tetapi belum ada satu pilihan yang kuat, entah mau pilih tiga atau langsung satu. (Kalau saya terpilih?) Kan belum, nanti dulu lah kalau sudah terpilih," tegasnya.
Sebagai presiden partai, lanjutnya, ia fokus dalam membangun sistemnya dulu. Yang terpenting, kata Anis, PKS maju dulu dalam pencapresan, sambil melihat hasil Pemilihan Legislatif nanti.
"Tugas saya bangun pondasinya dulu. Lain kali kalau mau ikut capres lagi, kita punya preseden dan pengalaman. Jadi konsepnya, jadi kita maju saja dulu, hasilnya kan belum bisa kita lihat, kita belum bisa tentukan hasilnya sebelum Pileg," jelasnya.
Saat ditanya soal persaingan di dalam lima capres hasil Pemira, Anis mengaku santai saja. Ia pun mempersilakan pemasangan spanduk yang ditujukan kepada calon lainnya yang juga Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail.
"(Nur Mahmudi) pasang spanduk, boleh saja, enggak ada masalah. Persaingan enggak lah, santai saja, jangan terlalu tegang, tidak tegang," tutupnya sambil tertawa.
Baca berita:
Masuk radar Capres PKS, ini perasaan Nur Mahmudi
(kri)