Polri antisipasi gejolak kenaikan harga elpiji 12 kg
A
A
A
Sindonews.com - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyiagakan personelnya, guna mengantisipasi adanya gejolak konflik sosial, akibat kebijakan PT. Pertamina menaikkan yang harga gas elpiji 12 kilogram.
Keputusan PT Pertamina tersebut, menurut Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Sutarman, diprediksi dapat menimbulkan konflik sosial di tengah masyarakat.
"Untuk gejolak sosial di masyarakat kita ini kemungkinan ada ya, dan Polri sudah siap mengantisipasinya. Ini kebetulan di tahun politik juga, pasti suasana memanas di masyarakat bisa saja tak terhindarkan," kata Sutarman di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2014).
Sutarman menyatakan, bahwa pihak Kepolisian akan terus mengungkap sebab-sebab naiknya harga gas elpiji. Seperti yang telah dilakukan beberapa waktu lalu, menurutnya, ada seorang agen elpiji di daerah Bogor yang berhasil diamankan oleh pihak Kepolisian, karena kedapatan sedang mengoplos gas elpiji.
"Kemarin anggota kami menangkap satu orang pengoplos elpiji di Bogor, dia agen dan penjual. Jadi modusnya elpiji 3 kg masukin ke elpiji 12 kg lalu dijual agar dapat untung jauh lebih besar," jelas Sutarman.
Untuk itu, lanjutnya, pihak Kepolisian akan terus mengungkap kejahatan yang dilakukan oleh oknum masyarakat terkait naiknya harga gas elpiji tersebut. Sutarman pun berharap, agar masyarakat tidak melakukan demonstrasi yang merugikan masyarakat lainnya.
"Jangan sampai anarkis masyarakat kita, tapi kita tetap lakukan antisipasi kearah itu ya," pungkas Sutarman.
Keputusan PT Pertamina tersebut, menurut Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Sutarman, diprediksi dapat menimbulkan konflik sosial di tengah masyarakat.
"Untuk gejolak sosial di masyarakat kita ini kemungkinan ada ya, dan Polri sudah siap mengantisipasinya. Ini kebetulan di tahun politik juga, pasti suasana memanas di masyarakat bisa saja tak terhindarkan," kata Sutarman di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2014).
Sutarman menyatakan, bahwa pihak Kepolisian akan terus mengungkap sebab-sebab naiknya harga gas elpiji. Seperti yang telah dilakukan beberapa waktu lalu, menurutnya, ada seorang agen elpiji di daerah Bogor yang berhasil diamankan oleh pihak Kepolisian, karena kedapatan sedang mengoplos gas elpiji.
"Kemarin anggota kami menangkap satu orang pengoplos elpiji di Bogor, dia agen dan penjual. Jadi modusnya elpiji 3 kg masukin ke elpiji 12 kg lalu dijual agar dapat untung jauh lebih besar," jelas Sutarman.
Untuk itu, lanjutnya, pihak Kepolisian akan terus mengungkap kejahatan yang dilakukan oleh oknum masyarakat terkait naiknya harga gas elpiji tersebut. Sutarman pun berharap, agar masyarakat tidak melakukan demonstrasi yang merugikan masyarakat lainnya.
"Jangan sampai anarkis masyarakat kita, tapi kita tetap lakukan antisipasi kearah itu ya," pungkas Sutarman.
(nfl)