Masalah Century, PAN bisa lupa koalisi
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Ketua Umum DPP PAN Drajad Wibowo mengaku, partainya tetap memiliki daya kritis, sekalipun PAN sat ini sebagai mitra koalisi di pemerintahan.
Sikap PAN terkait pengusutan kasus mega skandal bailout Bank Century bisa dimungkinkan lupa akan posisinya sebagai partai koalisi.
Terakhir, kata Drajad, sikap PAN dalam kasus Century adalah setuju dengan masa perpanjangan Tim Pengawas (Timwas) Century di Senayan.
"Jadi terakhir di DPR PAN dengan bebas meminta perpanjangan Timwas Century," kata Drajad, usai diskusi Polemik Sindo Radio, di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/1/2014).
Kepentingan PAN, lanjut Drajad, dalam soal pengusutan Century adalah agar pemerintah dianggap tidak gagal dalam memberantas korupsi. Oleh karena itu, pihaknya terus mendorong pengusutan tersebut.
Sejalan itu, Drajad menganggap agar kasus seperti Century tidak terjadi lagi pada pemerintah-pemerintah selanjutnya. Sebab, kasus Century dinilai mengganggu fokus pemerintah dalam menjalankan tugasnya.
"Masalah (Century) ini harus dituntaskan. Karena apabila tidak maka kami sebagai negara bisa dicap gagal," ujarnya.
Seperti diketahui, publik sedang menanti janji Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan DPR RI dalam mengusut mega skandal korupsi 6,7 triliun tersebut.
Kasus enam tahun silam itu hingga kini belum menemui titik terang siapa otak dibalik kebijakan bailout tersebut.
Klik di sini untuk berita terkait.
Sikap PAN terkait pengusutan kasus mega skandal bailout Bank Century bisa dimungkinkan lupa akan posisinya sebagai partai koalisi.
Terakhir, kata Drajad, sikap PAN dalam kasus Century adalah setuju dengan masa perpanjangan Tim Pengawas (Timwas) Century di Senayan.
"Jadi terakhir di DPR PAN dengan bebas meminta perpanjangan Timwas Century," kata Drajad, usai diskusi Polemik Sindo Radio, di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/1/2014).
Kepentingan PAN, lanjut Drajad, dalam soal pengusutan Century adalah agar pemerintah dianggap tidak gagal dalam memberantas korupsi. Oleh karena itu, pihaknya terus mendorong pengusutan tersebut.
Sejalan itu, Drajad menganggap agar kasus seperti Century tidak terjadi lagi pada pemerintah-pemerintah selanjutnya. Sebab, kasus Century dinilai mengganggu fokus pemerintah dalam menjalankan tugasnya.
"Masalah (Century) ini harus dituntaskan. Karena apabila tidak maka kami sebagai negara bisa dicap gagal," ujarnya.
Seperti diketahui, publik sedang menanti janji Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan DPR RI dalam mengusut mega skandal korupsi 6,7 triliun tersebut.
Kasus enam tahun silam itu hingga kini belum menemui titik terang siapa otak dibalik kebijakan bailout tersebut.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)