Rhoma Irama singgung kebijakan pertanian
A
A
A
Sindonews.com - Bakal Calon Presiden (Capres) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rhoma Irama mengatakan, pemerintah telah mengambil kebijakan salah dalam mengelola pertanian di Indonesia.
Menurut pria yang akrab disapa Oma Irama ini menyinggung pemerintah yang cenderung membebaskan sektor pertanian jatuh kepada pihak swasta dan asing. Tetapi, justru tak menyejahterakan petani.
"Indonesia pengalihan tanah pertanian jadi tanah properti. Ini masih masif di Indonesia," kata Rhoma, saat pemaparan 'Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang' di Kampus UI, Salemba, Jakarta, Jumat (20/12/2013).
Dikatakan dia, penguasaan sektor pertanian yang tidak diperuntukkan bagi petani membuat para petani beralih profesi menjadi buruh. Apalagi, kata dia, tanah pertanian sudah mulai dikuasai asing.
Sehingga, eksodus besar-besaran dari bertani menjadi buruh, membuat sektor pertanian mengalami penurunan. Ia mengaku pemerintah harus menjembatani para petani mengelola secara mandiri hasil pertaniannya.
"Dann kita harus betul-betul manjakan petani. Karena kita negara agraris. Buatlah petani kita itu bangga menjadi petani," ujarnya.
Selain itu, tambah dia, Indonesia memiliki banyak pakar Sumber Daya Manusia (SDM) yang ahli dibidang pertanian, namun keberadaan mereka cenderung kurang dihargai, sehingga mereka dimanfaatkan pihak asing.
"Tapi karena di Indonesia tidak dapat job atau kurang dihargai akhirnya mereka kerja di luar negeri," imbuhnya.
Soal capres, PKB dinilai cuma iseng usung Rhoma
Menurut pria yang akrab disapa Oma Irama ini menyinggung pemerintah yang cenderung membebaskan sektor pertanian jatuh kepada pihak swasta dan asing. Tetapi, justru tak menyejahterakan petani.
"Indonesia pengalihan tanah pertanian jadi tanah properti. Ini masih masif di Indonesia," kata Rhoma, saat pemaparan 'Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang' di Kampus UI, Salemba, Jakarta, Jumat (20/12/2013).
Dikatakan dia, penguasaan sektor pertanian yang tidak diperuntukkan bagi petani membuat para petani beralih profesi menjadi buruh. Apalagi, kata dia, tanah pertanian sudah mulai dikuasai asing.
Sehingga, eksodus besar-besaran dari bertani menjadi buruh, membuat sektor pertanian mengalami penurunan. Ia mengaku pemerintah harus menjembatani para petani mengelola secara mandiri hasil pertaniannya.
"Dann kita harus betul-betul manjakan petani. Karena kita negara agraris. Buatlah petani kita itu bangga menjadi petani," ujarnya.
Selain itu, tambah dia, Indonesia memiliki banyak pakar Sumber Daya Manusia (SDM) yang ahli dibidang pertanian, namun keberadaan mereka cenderung kurang dihargai, sehingga mereka dimanfaatkan pihak asing.
"Tapi karena di Indonesia tidak dapat job atau kurang dihargai akhirnya mereka kerja di luar negeri," imbuhnya.
Soal capres, PKB dinilai cuma iseng usung Rhoma
(lal)