KPK harus hemat bicara & banyak bekerja
A
A
A
Sindonews.com - Pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad, mengenai ada koruptor nomor satu di Jawa Timur (Jatim), mendapat tanggapan dari politikus Senayan.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno mengimbau, para penegak hukum baik di KPK atau lembaga negara lainnya seperti Mahkamah Konstitusi (MK), sebaiknya hemat mengeluarkan pernyataan.
"Orang-orang yang bekerja di KPK, MK itu hemat bicara, kaya karya, dan banyak bekerja," kata Hendrawan saat dihubungi wartawan, Sabtu (14/12/2013).
Hendrawan memandang, pernyataan Samad sebenarnya cukup logis, pasalnya, setiap daerah yang mendapat sokongan dana dari negara yang cukup besar potensi koruspsi bisa saja terjadi.
"Pernyataan Pak Abraham logis, hanya mengapa spesifik Jawa Timur. Pernyataan yang logis bisa menimbulkan spekulasi yang tidak perlu, itu wajar saja," pungkasnya.
Sebelumnya Abraham Samad mengaku kewalahan memberantas korupsi di Provinsi Jawa Timur. Pasalnya, kata dia, para koruptor di Jawa Timur sudah masuk kategori perampok wahid.
Hal itu dikatakannya, mengingat koruptor di daerah tersebut sangat pintar untuk menghilangkan jejak-jejak korupsi, sehingga sulit ditelusuri oleh penegak hukum.
"Di Jawa Timur itu perampok kelas wahid, itu kategorinya perampok yang tidak bisa dimaafkan. Karena luar biasa pengalamannya, karena saat dia merampok tidak meninggalkan jejak yang bisa ditelisik oleh penegak hukum," kata Abraham.
Berita pernyataan Abraham Samad munculkan trial by oponion.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno mengimbau, para penegak hukum baik di KPK atau lembaga negara lainnya seperti Mahkamah Konstitusi (MK), sebaiknya hemat mengeluarkan pernyataan.
"Orang-orang yang bekerja di KPK, MK itu hemat bicara, kaya karya, dan banyak bekerja," kata Hendrawan saat dihubungi wartawan, Sabtu (14/12/2013).
Hendrawan memandang, pernyataan Samad sebenarnya cukup logis, pasalnya, setiap daerah yang mendapat sokongan dana dari negara yang cukup besar potensi koruspsi bisa saja terjadi.
"Pernyataan Pak Abraham logis, hanya mengapa spesifik Jawa Timur. Pernyataan yang logis bisa menimbulkan spekulasi yang tidak perlu, itu wajar saja," pungkasnya.
Sebelumnya Abraham Samad mengaku kewalahan memberantas korupsi di Provinsi Jawa Timur. Pasalnya, kata dia, para koruptor di Jawa Timur sudah masuk kategori perampok wahid.
Hal itu dikatakannya, mengingat koruptor di daerah tersebut sangat pintar untuk menghilangkan jejak-jejak korupsi, sehingga sulit ditelusuri oleh penegak hukum.
"Di Jawa Timur itu perampok kelas wahid, itu kategorinya perampok yang tidak bisa dimaafkan. Karena luar biasa pengalamannya, karena saat dia merampok tidak meninggalkan jejak yang bisa ditelisik oleh penegak hukum," kata Abraham.
Berita pernyataan Abraham Samad munculkan trial by oponion.
(maf)