Soal boikot, ini komentar KPK
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku, menghormati sikap wartawan yang memprotes dan melakukan aksi boikot terhadap konferensi pers Pimpinan KPK, yang hendak menjelaskan pemeriksaan Wakil Presiden Boediono.
"Saya kira kami hormati ya. Itu hak teman-teman untuk memboikot konferensi Pimpinan KPK," kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP, di kantornya, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (25/11/2013).
Johan meminta, wartawan juga menghormati sikap Pimpinan KPK, yang akhirnya juga meninggalkan ruangan konferensi pers.
"Masa mau melakukan konferensi dengan tembok? Kan enggak. Silakan saja, kami juga minta teman-teman untuk menghormati Pimpinan KPK, yang tidak mau konferensi di depan tembok," tukasnya.
Seperti diketahui, wartawan memboikot konferensi pers pimpinan KPK, yang hendak menjelaskan perihal pemeriksaan Wakil Presiden Boediono, Sabtu lalu, terkait kasus Bank Century.
Sebelum terjadi boikot, juru bicara KPK Johan Budi SP sempat menjelaskan maksud dan tujuan konferensi pers oleh Pimpinan KPK hari ini.
"Baik teman-teman nanti disampaikan penjelasan resmi, berkaitan dengan proses yang dilakukan penyidik KPK, di Istana Wapres, Sabtu lalu." Kata Johan Budi di Kantor KPK, Jakarta, Senin (25/11/2013).
Setelah itu, salah seorang perwakilan wartawan menyampaikan aspirasi dan kekecewannya terhadap pemeriksaan Boediono, yang terkesan diam-diam. Hal ini berbeda dengan pemeriksaan saksi lain.
"Saya minta teman-teman meletakkan semua alat rekaman, foto dan kamera. Kami sama-sama keluar, karena KPK sudah bersikap diskriminasi terhadap media," kata salah seorang perwakilan wartawan dari media nasional.
Dalam aksi boikot tersebut, hadir Pimpinan KPK yakni Ketua KPK Abraham Samad, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dan Deputi Penindakan Warih Sardono serta Johan Budi Jubir KPK.
Setelah itu, wartawan serentak keluar dari ruang konferensi pers, tempat para Pimpinan KPK hendak menjelaskan pemeriksaan Boediono. Alhasil konferensi batal.
Seperti diketahui pemeriksaan Boediono sempat simpang siur, karena tidak ada keterangan resmi dari pihak KPK. Pemeriksaan itu benar, setelah Wapres Boediono memberikan keterangan perihal pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus Bank Century.
Klik di sini untuk berita terkait.
"Saya kira kami hormati ya. Itu hak teman-teman untuk memboikot konferensi Pimpinan KPK," kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP, di kantornya, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (25/11/2013).
Johan meminta, wartawan juga menghormati sikap Pimpinan KPK, yang akhirnya juga meninggalkan ruangan konferensi pers.
"Masa mau melakukan konferensi dengan tembok? Kan enggak. Silakan saja, kami juga minta teman-teman untuk menghormati Pimpinan KPK, yang tidak mau konferensi di depan tembok," tukasnya.
Seperti diketahui, wartawan memboikot konferensi pers pimpinan KPK, yang hendak menjelaskan perihal pemeriksaan Wakil Presiden Boediono, Sabtu lalu, terkait kasus Bank Century.
Sebelum terjadi boikot, juru bicara KPK Johan Budi SP sempat menjelaskan maksud dan tujuan konferensi pers oleh Pimpinan KPK hari ini.
"Baik teman-teman nanti disampaikan penjelasan resmi, berkaitan dengan proses yang dilakukan penyidik KPK, di Istana Wapres, Sabtu lalu." Kata Johan Budi di Kantor KPK, Jakarta, Senin (25/11/2013).
Setelah itu, salah seorang perwakilan wartawan menyampaikan aspirasi dan kekecewannya terhadap pemeriksaan Boediono, yang terkesan diam-diam. Hal ini berbeda dengan pemeriksaan saksi lain.
"Saya minta teman-teman meletakkan semua alat rekaman, foto dan kamera. Kami sama-sama keluar, karena KPK sudah bersikap diskriminasi terhadap media," kata salah seorang perwakilan wartawan dari media nasional.
Dalam aksi boikot tersebut, hadir Pimpinan KPK yakni Ketua KPK Abraham Samad, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dan Deputi Penindakan Warih Sardono serta Johan Budi Jubir KPK.
Setelah itu, wartawan serentak keluar dari ruang konferensi pers, tempat para Pimpinan KPK hendak menjelaskan pemeriksaan Boediono. Alhasil konferensi batal.
Seperti diketahui pemeriksaan Boediono sempat simpang siur, karena tidak ada keterangan resmi dari pihak KPK. Pemeriksaan itu benar, setelah Wapres Boediono memberikan keterangan perihal pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus Bank Century.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)