PBB gunakan Tangible Earth untuk penanggulangan bencana
PBB gunakan Tangible Earth untuk penanggulangan bencana
A
A
A
Sindonews.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggunakan Tangible Earth, sebagai salah satu cara penanggulangan bencana. Hal itu diungkapkan General Manager PT AEON Indonesia Sudarmadi Salim.
Menurutnya, pembentukan awan bisa diprediksi, begitu pula arah angin dan fauna migrasi burung. Selain itu, Tangible Earth juga mampu mendeteksi mencair es di kutub utara dan kutub selatan.
"Fauna punah permasalahannya apa? Itu bisa diketahui gejalanya. Migrasi burung, persinggahan, akan ke mana mereka. Ini semua penting untuk riset, bagaiman arus laut berjalan ini divisualisasikan," kata Sudarmadi, Senin (25/11/2013).
Ia menegaskan, sejauh ini baru ada 20 alat tersebut di dunia dan baru dipakai di negara Eropa, Amerika dan Jepang. Untuk Asia Tenggara, lanjutnya, alat tersebut baru pertama kali dipamerkan di Kampus UI hari ini.
"Pembuatannya juga lama, butuh beberapa bulan satu alat. Baru ada 20 di dunia. Jepang punya satu. Di Indonesia, rencananya akan dipakai untuk penelitian atau seminar," tandasnya.
Klik di sini untuk berita terkait.
Menurutnya, pembentukan awan bisa diprediksi, begitu pula arah angin dan fauna migrasi burung. Selain itu, Tangible Earth juga mampu mendeteksi mencair es di kutub utara dan kutub selatan.
"Fauna punah permasalahannya apa? Itu bisa diketahui gejalanya. Migrasi burung, persinggahan, akan ke mana mereka. Ini semua penting untuk riset, bagaiman arus laut berjalan ini divisualisasikan," kata Sudarmadi, Senin (25/11/2013).
Ia menegaskan, sejauh ini baru ada 20 alat tersebut di dunia dan baru dipakai di negara Eropa, Amerika dan Jepang. Untuk Asia Tenggara, lanjutnya, alat tersebut baru pertama kali dipamerkan di Kampus UI hari ini.
"Pembuatannya juga lama, butuh beberapa bulan satu alat. Baru ada 20 di dunia. Jepang punya satu. Di Indonesia, rencananya akan dipakai untuk penelitian atau seminar," tandasnya.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)
Explore More