Rhoma Irama kalahkan SDA dan Yusril

Minggu, 24 November 2013 - 15:57 WIB
Rhoma Irama kalahkan SDA dan Yusril
Rhoma Irama kalahkan SDA dan Yusril
A A A
Sindonews.com - Rhoma Irama diyakini sebagai tokoh Islam yang dapat menyatukan partai-partai Islam yang akan mengikuti pertarungan di Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang. Hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN).

Selain itu, nama pedangdut Rhoma Irama juga disimpulkan oleh LSN sebagai satu-satunya tokoh Islam yang dapat diusung oleh poros tengah partai Islam dalam Pilpres 2014 setelah nama Mahfud MD.

Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakrie mengatakan alasan pedangdut Rhoma Irama menjadi satu-satunya tokoh Islam yang dapat menyatukan partai Islam, yakni dikarenakan Rhoma sering terjun langsung ke masyarakat dan banyak masyarakat yang kagum dengan Rhoma Irama.

"Rhoma sering turun ke lapangan, dia dikagumi oleh rakyat di desa atas dasar itulah, dia punya elektabilias yang tinggi," jelas Umar dalam ekspose hasil survei nasional dengan tema 'Partai Islam Menjelang Pemilu 2014, Wacana Koalisi dan Figur Pemersatu' di Century Park Hotel, Jakarta Selatan, Minggu (24/11/2013).

Dia menjelaskan, survei dilakukan di 34 Provinsi di seluruh Indonesia sejak tanggal 20 sampai 30 Oktober 2013. "Dalam survei ini, kami menggunakan sampel sebanyak 1240 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,8 persen dan pada level of confidence 95 persen," kata peneliti LSN Dipa Pradipta.

Dalam hasil survei tersebut juga dijelaskan bahwa nama Menteri Agama RI, Suryadharma Ali berada di bawah posisi Rhoma Irama, lalu dilanjutkan dengan nama Amien Rais, Din Syamsudin, Said Aqil Siradj, Yusril Ihza Mahendra, Hidayat Nur Wahid, Sholahuddin Wahid, dan tokoh Islam lainnya.

Menurut LSN, pada Pemilu 2014 mendatang, mayoritas publik setuju dengan adanya koalisi partai-partai Islam. Agar partai Islam tidak lagi menjadi penonton dari partai-partai nasionalis yang berkuasa saat ini.

"Tapi egoisme kadang masih akan menjadi batu sandungan jika partai-partai Islam mau berkoalisi," pungkas Dipa.

Tokoh Islam belum tentu didukung jadi cawapres
(lal)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6578 seconds (0.1#10.140)