Masyarakat makin cerdas nilai parpol & politikus
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat politik dari Universitas Brawijaya Janty Jie mengatakan, ketidakpercayaan masyarakat terhadap partai politik (parpol) maupun politikus, muncul karena publik semakin cerdas.
"Ketika ada ketidakpercayaan publik, tanda masyarakat kita mulai berpikir, di zaman sebelum reformasi tidak ada. Karena masyarakat tidak tahu apa fungsi parpol, sekarang mereka mengerti," kata Janty disela-sela Rapimnas ke V Partai Golkar di JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat 22 November 2013.
Lebih lanjut dia mengatakan, akibatnya parpol maupun politikus akan sangat sulit untuk mengembalikan kepercayaan publik tersebut. Padahal, tahun ini merupakan tahun politik dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 semakin dekat.
"Kepercayaan publik tidak bisa dibeli tapi bisa dimenangkan kalau parpol melaksanakan fungsi-fungsinya," tuntasnya.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar, Nurul Arifin mengungkapkan, penyebab masyarakat tak percaya parpol ialah, karena perilaku korupsi yang dilakukan sejumlah politikus.
Dengan perilaku itu kata dia, masyarakat tak percaya lagi kalau politikus mampu menyampaikan aspirasi mereka. "Apatisme karena ada perilaku korup dan stigma lain, seperti perbuatan asusila, penyalahgunan narkoba. Sehingga membuat publik resisten, percuma ada partai politik tapi enggak bisa dijadikan acuan, panutan aspirasi menyampaikan aspirasi politik," ungkapnya.
Berita terkait:
Parpol tak dipercaya karena ulah politikus korup.
"Ketika ada ketidakpercayaan publik, tanda masyarakat kita mulai berpikir, di zaman sebelum reformasi tidak ada. Karena masyarakat tidak tahu apa fungsi parpol, sekarang mereka mengerti," kata Janty disela-sela Rapimnas ke V Partai Golkar di JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat 22 November 2013.
Lebih lanjut dia mengatakan, akibatnya parpol maupun politikus akan sangat sulit untuk mengembalikan kepercayaan publik tersebut. Padahal, tahun ini merupakan tahun politik dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 semakin dekat.
"Kepercayaan publik tidak bisa dibeli tapi bisa dimenangkan kalau parpol melaksanakan fungsi-fungsinya," tuntasnya.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar, Nurul Arifin mengungkapkan, penyebab masyarakat tak percaya parpol ialah, karena perilaku korupsi yang dilakukan sejumlah politikus.
Dengan perilaku itu kata dia, masyarakat tak percaya lagi kalau politikus mampu menyampaikan aspirasi mereka. "Apatisme karena ada perilaku korup dan stigma lain, seperti perbuatan asusila, penyalahgunan narkoba. Sehingga membuat publik resisten, percuma ada partai politik tapi enggak bisa dijadikan acuan, panutan aspirasi menyampaikan aspirasi politik," ungkapnya.
Berita terkait:
Parpol tak dipercaya karena ulah politikus korup.
(maf)