KY: Harusnya Dubes Australia diusir
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Yudisial (KY) ikut berkomentar mengenai kasus penyadapan yang dilakukan intelijen Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan beberapa pejabat lainnya di tahun 2009, yang baru-baru ini dikabarkan sejumlah media asing.
Menurut Komisioner Komisi Yudisial (KY) Taufiqurrahman Sahuri, semestinya Duta Besar Australia yang bertugas di Indonesia diusir.
"Harusnya, kalau Dubes kita di Australia disuruh pulang, kalau bisa Dubes Australia yang di Indonesia harus diusir dulu. Nanti kalau mau kembalikan lagi, tawar menawar lagi," ujar Taufiqurrahman Sahuri, di kantornya, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2013).
Sekadar informasi, Pemerintah menyikapi penyadapan tersebut dengan memanggil pulang Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Australia (LBBPRI Australia) Nadjib Riphat Kesoema, serta menghentikan sementara sejumlah hubungan kerja sama dengan Australia.
Seperti diketahui sebelumnya diberitakan Radio Australia, materi intelijen yang dibocorkan Edward Snowden mengungkap Australia ternyata menyadap pembicaraan telepon Presiden SBY dan sejumlah pejabat lainnya di tahun 2009. Data itu juga menunjukkan jenis-jenis telepon pejabat Indonesia yang disadap Australia.
Penyadapan juga ditujukan bagi pejabat dan orang dekat SBY. Mereka adalah istri SBY, Ani Yudhoyono, Wapres Boediono, mantan Wapres Jusuf Kalla, Jubir Presiden Dino Patti Djalal dan Andi Mallarangeng, Mensesneg Hatta Rajasa, Menko Ekuin Sri Mulyani, Menko Polhukam Widodo
AS, dan Menteri BUMN Sofyan Djalil.
Indosat & Telkomsel klaim tak terlibat penyadapan Australia
Menurut Komisioner Komisi Yudisial (KY) Taufiqurrahman Sahuri, semestinya Duta Besar Australia yang bertugas di Indonesia diusir.
"Harusnya, kalau Dubes kita di Australia disuruh pulang, kalau bisa Dubes Australia yang di Indonesia harus diusir dulu. Nanti kalau mau kembalikan lagi, tawar menawar lagi," ujar Taufiqurrahman Sahuri, di kantornya, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2013).
Sekadar informasi, Pemerintah menyikapi penyadapan tersebut dengan memanggil pulang Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Australia (LBBPRI Australia) Nadjib Riphat Kesoema, serta menghentikan sementara sejumlah hubungan kerja sama dengan Australia.
Seperti diketahui sebelumnya diberitakan Radio Australia, materi intelijen yang dibocorkan Edward Snowden mengungkap Australia ternyata menyadap pembicaraan telepon Presiden SBY dan sejumlah pejabat lainnya di tahun 2009. Data itu juga menunjukkan jenis-jenis telepon pejabat Indonesia yang disadap Australia.
Penyadapan juga ditujukan bagi pejabat dan orang dekat SBY. Mereka adalah istri SBY, Ani Yudhoyono, Wapres Boediono, mantan Wapres Jusuf Kalla, Jubir Presiden Dino Patti Djalal dan Andi Mallarangeng, Mensesneg Hatta Rajasa, Menko Ekuin Sri Mulyani, Menko Polhukam Widodo
AS, dan Menteri BUMN Sofyan Djalil.
Indosat & Telkomsel klaim tak terlibat penyadapan Australia
(lal)