Komisi I DPR nilai reaksi Indonesia tak wajar
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Komisi I DPR RI meyakini, kegiatan sadap menyadap yang dilakukan oleh setiap negara asing di Indonesia bukanlah hal baru. Namun sudah dilakukan sejak lama.
Penyadapan tersebut diyakini sebagai langkah, untuk pengawasan global yang dilakukan oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), terhadap seluruh negara di dunia.
"Autralia tidak bekerja sendiri, tapi bekerja dalam kesatuan 'The Five Eyes', dimana ada lima negara di belakangnya yakni UK, USA, Newzeland dan Canada termasuk Australia. Data yang didapat disebar ke The Five Eyes itu," kata Mahfudz Siddiq, dalam diskusi dengan tema penyadapan dan diplomasi kita, di Markas PPI, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (22/11/2013).
Mahfudz menilai, saat ini sikap reaksionis Indonesia sangatlah tidak wajar. Pasalnya, penyadapan tersebut diyakini Mahfudz sudah dilakukan sejak abad 20.
"Secara diplomasi luar negeri dan politik, Indonesia berfikir a thausand friend zero enemy. Indonesia merasa tidak punya musuh, tiba-tiba disadap dan akhirnya marah. Indonesia target utama penyadapan Australia," katanya.
"Indonesia tidak masuk dalam kesatuan The Five Eyes, Nine Eyes atau Twelve Eye. Makanya masuk dalam target penyadapan," sambung Mahfudz.
Klik di sini untuk berita terkait.
Penyadapan tersebut diyakini sebagai langkah, untuk pengawasan global yang dilakukan oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), terhadap seluruh negara di dunia.
"Autralia tidak bekerja sendiri, tapi bekerja dalam kesatuan 'The Five Eyes', dimana ada lima negara di belakangnya yakni UK, USA, Newzeland dan Canada termasuk Australia. Data yang didapat disebar ke The Five Eyes itu," kata Mahfudz Siddiq, dalam diskusi dengan tema penyadapan dan diplomasi kita, di Markas PPI, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (22/11/2013).
Mahfudz menilai, saat ini sikap reaksionis Indonesia sangatlah tidak wajar. Pasalnya, penyadapan tersebut diyakini Mahfudz sudah dilakukan sejak abad 20.
"Secara diplomasi luar negeri dan politik, Indonesia berfikir a thausand friend zero enemy. Indonesia merasa tidak punya musuh, tiba-tiba disadap dan akhirnya marah. Indonesia target utama penyadapan Australia," katanya.
"Indonesia tidak masuk dalam kesatuan The Five Eyes, Nine Eyes atau Twelve Eye. Makanya masuk dalam target penyadapan," sambung Mahfudz.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)