Menanti final Century

Kamis, 21 November 2013 - 06:27 WIB
Menanti final Century
Menanti final Century
A A A
PENAHANAN mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Budi Mulya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus bailoutBank Century pada Jumat lalu (15/11) setidaknya memberikan harapan bahwa kasus Century akan menyeret individu-individu yang paling bertanggung jawab.

Rasa keadilan masyarakat belum puas ketika melihat kasus ini hanya berhenti pada beberapa individu yang tidak memegang posisi kunci dalam pengambilan keputusan kontroversial ini. Harapan itu makin besar ketika Ketua KPK Abraham Samad memastikan bahwa penyidikan kasus dugaan korupsi Century tak akan berhenti pada Budi Mulya saja. Bahkan Samad mengatakan penangkapan Budi Mulya adalah langkah awal dalam mengungkap aktor-aktor utama di balik benang kusut kasus Century.

Selama ini kasus bailout Bank Century sudah menyita energi bangsa ini. Media massa selalu dipenuhi dengan berita mengenai perkembangan kasus ini, tetapi yang ditangkap, diadili, dan lalu dihukum selalu saja bukan aktor-aktor utama dalam kasus penyelewengan ini. Memang benar para aktor tersebut melakukan penyelewengan kewenangan, tetapi ceritanya selalu saja terputus pada aktor-aktor kecil hingga menengah tersebut.

Ketika akan menyentuh aktor-aktor lain yang ada di tingkat lebih tinggi, selalu saja ada tembok yang menghadang. Kasus ini pun berkalikali timbul tenggelam. Untung saja masih banyak pihak yang tak rela membiarkan kasus pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) pada Bank Century ini masuk peti es. Memang banyak orang mencibir ada kepentingan politik besar untuk mendongkel pihak-pihak tertentu dari kekuasaan.

Namun selama memang bersalah, sudah seharusnya siapa pun menanggung akibat perbuatannya. Rakyat butuh harapan. Setelah sekian lama dibohongi para koruptor yang menilap uang negara, rakyat butuh diyakinkan bahwa memang hukum itu berjalan. Penuntasan megaskandal sampai ke otak utama yang menjadi dirigen orkestra korupsi besar-besaran ini dan semua orang yang menerima aliran dananya pasti akan mengembalikan kepercayaan rakyat.

Jika kasus ini bisa selesai, pesan yang disampaikan ke masyarakat sangat jelas dan tegas: tak ada siapa pun yang bisa mengelak dari konsekuensi atas tindakan curangnya di negeri ini. Kasus ini adalah salah satu korupsi yang mendapatkan sorotan paling besar. Rakyat kebanyakan tentu tidak begitu mengerti bagaimana pertarungan politik di balik kasus ini. Namun satu hal yang rakyat tahu pasti adalah bahwa kasus ini sudah terbukti merugikan keuangan negara.

Bailout senilai Rp6,7 triliun ini sudah membuat banyak orang bergidik membayangkan skala dari kasus korupsi yang terjadi dalam kerangka bailout bank Century ini. Jika akhirnya kasus ini kembali mandek pada aktor-aktor figuran, sementara aktor utama bisa melenggang, kekecewaan rakyat akan kembali mengemuka. Harapan rakyat pun akan pupus dan kepercayaan kepada pemerintah bisa kian turun drastis. Inilah salah satu momen yang tepat untuk mengembalikan kepercayaan rakyat.

Jika tersia-siakan akan sulit kembali mengharapkan momen itu datang. Sudah saatnya masyarakat lebih aktif menekan pemerintah agar lebih tegas dan cepat menyelesaikan kasus ini. Masyarakat juga perlu di satu sisi membela KPK agar mampu melawan tekanan politik dari pihak-pihak yang ingin agar kasus ini jalan di tempat atau bahkan berhenti agar tidak menyentuh mereka, di sisi lain masyarakat juga harus menekan KPK agar lebih fokus dalam menyelesaikan kasus ini.

KPK harus selalu diingatkan posisinya sebagai lembaga utama dalam pemberantasan korupsi dan bisa mengambil berbagai macam tindakan yang tidak mampu dilakukan para penegak hukum lain. Tekanan masyarakat dipadukan dengan keseriusan KPK dan dukungan pemerintah akan membawa kasus Century ini ke babak final dan diakhiri dengan konklusi yang mengedepankan rasa keadilan masyarakat.
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1013 seconds (0.1#10.140)