Pilpres 2014 ibarat beli kucing dalam karung
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah mengatakan, banyak kelemahan dalam Undang-Undang Pemilihan Presiden (UU Pilpres).
Dia mencontohkan, logikanya dengan aturan yang ada saat ini, masih memungkinkan pembiayaan pencapresan yang tidak jelas. Para calon presiden menurutnya, harus mencari tambahan dana untuk mencapai tujuannya.
Dengan demikian maka proses pilpres pun masih sama tidak jelasnya dengan yang lalu. “Masyarakat akan tetap membeli kucing dalam karung (di Pemilu 2014)," ucap Fahri kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2013).
"Siapapun presiden yang terpilih nanti akan sama saja, tidak akan mampu memperbaiki kondisi. Proses akan remang-remang, hasilnya pun akan remang-remang,” imbuhnya.
Permodalan para calon presiden utamanya akan dilakukan oleh para pemilik modal yang menjadi investor. Presiden yang terpilih akan berutang kepada mereka dan mereka akan menguasai presiden yang terpilih.
Berita terkait:
Pemilu 2014 tak akan hasilkan presiden & legislator mumpuni.
Dia mencontohkan, logikanya dengan aturan yang ada saat ini, masih memungkinkan pembiayaan pencapresan yang tidak jelas. Para calon presiden menurutnya, harus mencari tambahan dana untuk mencapai tujuannya.
Dengan demikian maka proses pilpres pun masih sama tidak jelasnya dengan yang lalu. “Masyarakat akan tetap membeli kucing dalam karung (di Pemilu 2014)," ucap Fahri kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2013).
"Siapapun presiden yang terpilih nanti akan sama saja, tidak akan mampu memperbaiki kondisi. Proses akan remang-remang, hasilnya pun akan remang-remang,” imbuhnya.
Permodalan para calon presiden utamanya akan dilakukan oleh para pemilik modal yang menjadi investor. Presiden yang terpilih akan berutang kepada mereka dan mereka akan menguasai presiden yang terpilih.
Berita terkait:
Pemilu 2014 tak akan hasilkan presiden & legislator mumpuni.
(maf)