Diharapkan JKN bawa perubahan terkait kesehatan rakyat
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi mengatakan, saat ini hutang Jamkesda kepada rumah sakit vertikal sudah ratusan miliar, hutang ini belum termasuk kepada rumah sakit lainnya.
Hal ini dikarenakan tidak memaksimalkan pelayanan primer di Puskesmas, karena sistem rujukan yang langusung dioper ke rumah sakit.
“Ini menumpuk langsung di rumah sakit, diharapkan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dapat membawa perubahan yang menyuluruh untuk kesehatan rakyat,” kata Menkes, saat ditemui di Jakarta, Rabu (30/10/2013).
Dalam hal ini, tenaga kesehatan di puskesmas selain mengobati tetapi juga harus melakukan pencegahan sakit. Hal ini akan berkaitan dengan kapasitas yang akan diberikan kepada Puskesmas di suatu wilayah.
Untuk itu, setiap daerah diminta untuk sekreatif dan efisien mungkin agar masyarakatnya tidak banyak yang sakit dan berobat. “Jangan sedikit kebanyakan dirujuk, pelayanan sekunder di rumah sakit sebaiknya diberikan yang membutuhkan penanganan lebih,” ucapnya.
Untuk itu, lanjut Menkes, bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk dapat memberikan izin kepada Puskesmas mengelola langsung manfaat dari dana kapitasi dan Bina Upaya Kesehatan (BUK) dalam memanfaatkan mutu kesehatan.
Saat ini pelayanan primer dilakukan di 9.599 puskesmas dan 3.132 klinik. Sedangkan pelayanan tingkat lanjutan setelah primer sebanyak 1.687 rumah sakit umum dan swasta, 492 rumah sakit khusus 1.649 rumah sakit spesialis dan 600 balai kesehatan.
“Pemda harus mempersiapkan suplai SDM selain itu juga memperbaiki dan menambah fasilitas kesehatan utama di primer seperti teaga farmasi, bidan, perawat gigi dan dokter,” tegasnya.
Berita terkait:
Pemerintah imbau pemda perbaiki mutu Puskesmas.
Hal ini dikarenakan tidak memaksimalkan pelayanan primer di Puskesmas, karena sistem rujukan yang langusung dioper ke rumah sakit.
“Ini menumpuk langsung di rumah sakit, diharapkan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dapat membawa perubahan yang menyuluruh untuk kesehatan rakyat,” kata Menkes, saat ditemui di Jakarta, Rabu (30/10/2013).
Dalam hal ini, tenaga kesehatan di puskesmas selain mengobati tetapi juga harus melakukan pencegahan sakit. Hal ini akan berkaitan dengan kapasitas yang akan diberikan kepada Puskesmas di suatu wilayah.
Untuk itu, setiap daerah diminta untuk sekreatif dan efisien mungkin agar masyarakatnya tidak banyak yang sakit dan berobat. “Jangan sedikit kebanyakan dirujuk, pelayanan sekunder di rumah sakit sebaiknya diberikan yang membutuhkan penanganan lebih,” ucapnya.
Untuk itu, lanjut Menkes, bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk dapat memberikan izin kepada Puskesmas mengelola langsung manfaat dari dana kapitasi dan Bina Upaya Kesehatan (BUK) dalam memanfaatkan mutu kesehatan.
Saat ini pelayanan primer dilakukan di 9.599 puskesmas dan 3.132 klinik. Sedangkan pelayanan tingkat lanjutan setelah primer sebanyak 1.687 rumah sakit umum dan swasta, 492 rumah sakit khusus 1.649 rumah sakit spesialis dan 600 balai kesehatan.
“Pemda harus mempersiapkan suplai SDM selain itu juga memperbaiki dan menambah fasilitas kesehatan utama di primer seperti teaga farmasi, bidan, perawat gigi dan dokter,” tegasnya.
Berita terkait:
Pemerintah imbau pemda perbaiki mutu Puskesmas.
(maf)