Program gerakan Indonesia sehat libatkan 9 negara
A
A
A
Sindonews.com - Center for Clinical Epidemology and Evidence-Based Medicine (CEEBM), sebuah program bagaimana mencari informasi kesehatan yang sahih dan kredibel bagi masyarakat, diselenggarakan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Menurut Ketua Pelaksana CEEBM Dr Tifauzia Tyassuma, dalam program tersebut, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan sembilan negara. Antara lain, Indonesia, Norwegia, Australia, Amerika Serikat, Italia, Nepal, Uganda, Swiss dan Jerman.
Menurutnya, program tersebut untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat, bagaimana melakukan pencegahan terhadap penyakit, serta menjaga kesehatannya sebelum didiagnosa menderita penyakit.
"Informasi kesehatan bagaimana masyarakat dapat mengetahui, memahami kondisi riil masyarakat terkait kesehatannya," ujar Tifauzia, di RSCM, Jakarta, Jumat (25/10/2013).
Selain itu, pihaknya akan melakukan sasaran target ke beberapa lokasi untuk memberikan konsultasi, dan pemahaman terkait kesehatan masyarakat. Tempat-tempat yang dituju seperti sekolah, rumah-rumah dan tempat-tempat umum.
"Dari situlah masyarakat dapat informasi. Dari pihak pendidik, informasinya dari sekolah. Juga dari orang tua di rumah, guru-guru disekolah," tuturnya.
Tak sampai di situ, lanjutnya, pihaknya juga akan menyediakan website bernama Sichklik untuk mengetahui informasi berkaitan tata cara penanganan kesehatan masyarakat.
Disamping juga kegiatan workshop, yang akan dilakukan secara terbuka dengan menghadirkan pakar kesehatan masyarakat.
"Sichklik adalah website untuk identifikasi, memahami kemudian membuat recoursing agar masyarakat mendapatkan dan mengatasi kesehatan, sebelum memutuskan problem kesehatan sendiri," tutupnya.
Klik di sini untuk berita terkait.
Menurut Ketua Pelaksana CEEBM Dr Tifauzia Tyassuma, dalam program tersebut, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan sembilan negara. Antara lain, Indonesia, Norwegia, Australia, Amerika Serikat, Italia, Nepal, Uganda, Swiss dan Jerman.
Menurutnya, program tersebut untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat, bagaimana melakukan pencegahan terhadap penyakit, serta menjaga kesehatannya sebelum didiagnosa menderita penyakit.
"Informasi kesehatan bagaimana masyarakat dapat mengetahui, memahami kondisi riil masyarakat terkait kesehatannya," ujar Tifauzia, di RSCM, Jakarta, Jumat (25/10/2013).
Selain itu, pihaknya akan melakukan sasaran target ke beberapa lokasi untuk memberikan konsultasi, dan pemahaman terkait kesehatan masyarakat. Tempat-tempat yang dituju seperti sekolah, rumah-rumah dan tempat-tempat umum.
"Dari situlah masyarakat dapat informasi. Dari pihak pendidik, informasinya dari sekolah. Juga dari orang tua di rumah, guru-guru disekolah," tuturnya.
Tak sampai di situ, lanjutnya, pihaknya juga akan menyediakan website bernama Sichklik untuk mengetahui informasi berkaitan tata cara penanganan kesehatan masyarakat.
Disamping juga kegiatan workshop, yang akan dilakukan secara terbuka dengan menghadirkan pakar kesehatan masyarakat.
"Sichklik adalah website untuk identifikasi, memahami kemudian membuat recoursing agar masyarakat mendapatkan dan mengatasi kesehatan, sebelum memutuskan problem kesehatan sendiri," tutupnya.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)