Pilih pemimpin berdasarkan popularitas, ini akibatnya
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman, menyebut sejumlah kriteria pemimpin yang layak untuk memimpin Indonesia. Salah satu yang ditekankan adalah jangan memilih pemimpin berdasarkan popularitasnya.
"Karena populer dan pencitraan yang baik, maka itu yang dipilih. Kalau itu yang dilakukan, kita berhasil mengantarkan pemimpin itu ke gerbang istana. Tapi setelah itu kita akan kecewa," ujar Irman di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (12/10/2013).
Ia lalu menyebut sejumlah kriteria pemimpin yang diperlukan Indonesia pada Pemilu 2014 mendatang. "Kita harus mencari pemimpin yang betul-betul mengerti mau dibawa ke mana bangsa ini," ungkapnya.
Seorang pemimpin, menurutnya harus memiliki visi untuk mengubah Indonesia jadi lebih baik. Ia lalu mencontohkan sejumlah negara seperti Malaysia dan Singapura yang maju cepat karena kepala negaranya memiliki visi.
Rekam jejak calon pemimpin juga harus diketahui publik. "Harus dikuliti, harus dibuka siapa dia," katanya.
Integritas juga jadi bagian penting dalam memilih calon pemimpin. "Pemimpin juga harus aspiratif dan harus mampu menyelesaikan masalah," tutur Irman.
Secara pribadi, Irman berharap 2014 mendatang jadi titik tolak Indonesia untuk menuju kemajuan di berbagai bidang. "Insya Allah pada 2014 bangsa ini akan menuju ke arah yang lebih baik. Itu harapan dan optimisme saya," tandasnya.
Baca juga berita Baca juga berita Irman Gusman yakin menang di konvensi.
"Karena populer dan pencitraan yang baik, maka itu yang dipilih. Kalau itu yang dilakukan, kita berhasil mengantarkan pemimpin itu ke gerbang istana. Tapi setelah itu kita akan kecewa," ujar Irman di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (12/10/2013).
Ia lalu menyebut sejumlah kriteria pemimpin yang diperlukan Indonesia pada Pemilu 2014 mendatang. "Kita harus mencari pemimpin yang betul-betul mengerti mau dibawa ke mana bangsa ini," ungkapnya.
Seorang pemimpin, menurutnya harus memiliki visi untuk mengubah Indonesia jadi lebih baik. Ia lalu mencontohkan sejumlah negara seperti Malaysia dan Singapura yang maju cepat karena kepala negaranya memiliki visi.
Rekam jejak calon pemimpin juga harus diketahui publik. "Harus dikuliti, harus dibuka siapa dia," katanya.
Integritas juga jadi bagian penting dalam memilih calon pemimpin. "Pemimpin juga harus aspiratif dan harus mampu menyelesaikan masalah," tutur Irman.
Secara pribadi, Irman berharap 2014 mendatang jadi titik tolak Indonesia untuk menuju kemajuan di berbagai bidang. "Insya Allah pada 2014 bangsa ini akan menuju ke arah yang lebih baik. Itu harapan dan optimisme saya," tandasnya.
Baca juga berita Baca juga berita Irman Gusman yakin menang di konvensi.
(lal)