SKK Migas pasrah diobok-obok KPK

Sabtu, 28 September 2013 - 04:58 WIB
SKK Migas pasrah diobok-obok KPK
SKK Migas pasrah diobok-obok KPK
A A A
Sindonews.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyerahkan sepenuhnya pengusutan penyimpangan serta dugaan suap yang dilakukan oknum pejabat SKK Migas kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pernyataan itu disampaikan oleh Deputi Pengendalian Komersil SKK Migas Widhyawan Prawiraatmadja usai menjalani pemeriksaan selama lebih dari 12 jam di KPK.

"Jika ada hal-hal yang tidak betul, itu kepada penegak hukum nanti untuk melihat apakah ada hal-hal yang salah atau ada hal-hal yang melanggar hukum," ujar Widhyawan di depan Gedung KPK, Jumat (27/9/13) malam.

Menurutnya, sebagai sebuah institusi/lembaga negara, SKK Migas bertanggung jawab untuk memaksimalkan pendapatan negara dari pendapatan migas. Karenanya lembaga hulu migas ini melakukan semua apa yang dilakukan. "Dari kami, kami menjelaskan apa keseluruhan yang kami lakukan. Saya diperiksa sebagai saksi," tuturnya.

Dia menuturkan, selama lebih setengah hari ini penyidik menanyakan hampir keseluruhan soal tender di tahun 2013. Dikonfirmasi bagaimana proses pemenangan perusahaan trader dalam tender minyak mentah dan kondesat, Widhyawan mengklaim ada tim khusus yang menangani.

Tetapi, Widhyawan terkesan tertutup saat dikonfirmasi kebenaran pemberian suap dari Kernel Oil Private Limited (KOPL) atau perusahaan lain kepada pejabat selain mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. "Itu tidak ada dalam pertanyaan ya. Pertanyaannya, semua masalah tender yang dilakukan oleh SKK Migas di tahun 2013," tandasnya.

Selain Kernel, ada beberapa perusahaan lain yang turut serta dalam setiap tender kondensat dan minyak mentah di SKK Migas. Salah satunya Trafigura Private Limited, perusahaan trader asal Singapura.

Kernel Oil dan Trafigura sama-sama berasal dari Singapura. Berdasarkan empat publikasi dan data berkode ”MH0100” Platts Global Allert yang diterima SINDO melalui surel dari salah satu direktur Platts di New York, Amerika Serikat, disebutkan, Trafigura memenangkan tender pada Agustus untuk lifting kondensat Senipah, Delta Mahakam, Kalimantan Timur periode September–Oktober 2013 dengan volume 400.000 – 500.000 barel.

Namun, sebelumnya Kernel mampu menang dalam dua kali tender untuk dua kali lifting yakni tender Juli untuk lifting Agustus 2013 di kondensat Senipah, Delta Mahakam, Kalimantan Timur, dan Terminal Minyak Mentah Sumur Minyak Minas, Jambi sebesar 500.000 barel. Kedua 300.000 barel untuk kondensat Senipah lifting Juli 2013 yang ditenderkan pada Juni 2013.

Sebelum Kernel memenangkan tender itu, Trafigura dan Kernel bersaing ketat dalam perolehan untuk lifting Juni 2013. Menurut Platts, pada Mei 2013 tersiar bahwa SKK Migas telah menjual 350.000-400.000 barel kondensat Senipah untuk pemuatan 01-10 Juni ke Trafigura dengan harga perkiraan ICP ditambah sekitar 50 sen/barel.

Dari penelusuran SINDO, untuk menggagalkan kemenangan Trafigura untuk lifting Juli dan Agustus, Kernel Oil memberikan uang pelicin (suap) untuk petinggi SKK Migas dan Kementerian ESDM. Termasuk kepada Rudi Rubiandini.

Awal Juli 2013, Rudi, Widodo Ratanachaitong, dan Deviardi pernah melakukan pertemuan di sebuah hotel di Singapura untuk membahas pelolosan dan persetujuan pemberian uang suap. Sementara Simon berada di luar ruangan.

Dalam kasus suap ini KPK sudah menetapkan tiga tersangka mereka yakni, mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, pimpinan Kernel Oil Private Limited (KOPL) Indonesia Simon Gunawan Tanjawa dan Deviardi alias Ardi (swasta/pelatih golf).
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3585 seconds (0.1#10.140)