Nur Mahmudi fokus urus Depok saja
A
A
A
Sindonews.com - Isu munculnya calon presiden (capres) alternatif dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tertuju pada mantan Presiden Partai Keadilan (PK), sebelum menjadi PKS, Nur Mahmudi Ismail.
Sosok Nur Mahmudi yang kini menjabat sebagai Wali Kota Depok, dinilai mampu karena memiliki segudang pengalaman di roda pemerintahan saat menjadi Menteri Kehutanan (Menhut) di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Namun pendapat berbeda disampaikan oleh Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS Jawa Barat Prihandoko. Pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Depok ini menilai, semestinya Nur Mahmudi fokus saja membangun Depok terlebih dahulu.
"Memang semuanya sesuai mekanisme pusat, Majelis Syuro kewenangannya, Presiden PKS baru akan bahas capres setelah pileg. Belum ada usulan dari bawah. Sosok Pak Nur Mahmudi kalau saya masih berharap beliau konsentrasi di Depok dulu memunculkan prestasi referensi yang bisa ditonjolkan, seperti ibu Risma Wali Kota Surabaya, itu luar biasa," ujarnya di Gedung DPRD Depok, Selasa (24/09/2013).
Menurut Prihandoko, Nur Mahmudi harus membangun prestasi yang langsung terhubung langsung untuk bisa dirasakan masyarakat. Meski saat ini gaung program One Day No Rice dan One Day No Car terus digaungkan oleh Nur Mahmudi, namun Prihandoko menilai belum ada program yang dahsyat selama ini.
"Sekarang kan tinggal bagaimana prestasi itu connect dengan dirasakan masyarakat, yang berdampak langsung. Hal ini yang perlu ditingkatkan. Kalau pandangan saya, Pak Nur konsen dulu di Depok, jadikan kota yang dahsyat, masih bisa dua tahun lagi. seperti Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, baru berapa hari saja sudah punya kelihatan pencerahan, ada yang dirasakan," jelasnya.
Setelah membuat program yang dahsyat, kata Prihandoko, maka popularitas Nur Mahmudi akan bisa dikenal oleh masyarakat. Namun beberapa program yang sudah baik, kata Prihandoko, di antaranya Depok Kota Layak Anak. Ia berharap Depok Cyber City juga harus lebih ditingkatkan.
"Makanya Depoknya dikuatkan lagi. Kalau kita dengar cerita di luar negeri ada Wali Kota Teheran Ahmadinejad yang sukses, lalu ada wali kota Istanbul, jadi persepsi masyarakat bisa muncul. Selama ini Pak Nur Mahmudi sudah mulai tapi belum dahsyat," tegasnya.
Sosok Nur Mahmudi yang kini menjabat sebagai Wali Kota Depok, dinilai mampu karena memiliki segudang pengalaman di roda pemerintahan saat menjadi Menteri Kehutanan (Menhut) di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Namun pendapat berbeda disampaikan oleh Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS Jawa Barat Prihandoko. Pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Depok ini menilai, semestinya Nur Mahmudi fokus saja membangun Depok terlebih dahulu.
"Memang semuanya sesuai mekanisme pusat, Majelis Syuro kewenangannya, Presiden PKS baru akan bahas capres setelah pileg. Belum ada usulan dari bawah. Sosok Pak Nur Mahmudi kalau saya masih berharap beliau konsentrasi di Depok dulu memunculkan prestasi referensi yang bisa ditonjolkan, seperti ibu Risma Wali Kota Surabaya, itu luar biasa," ujarnya di Gedung DPRD Depok, Selasa (24/09/2013).
Menurut Prihandoko, Nur Mahmudi harus membangun prestasi yang langsung terhubung langsung untuk bisa dirasakan masyarakat. Meski saat ini gaung program One Day No Rice dan One Day No Car terus digaungkan oleh Nur Mahmudi, namun Prihandoko menilai belum ada program yang dahsyat selama ini.
"Sekarang kan tinggal bagaimana prestasi itu connect dengan dirasakan masyarakat, yang berdampak langsung. Hal ini yang perlu ditingkatkan. Kalau pandangan saya, Pak Nur konsen dulu di Depok, jadikan kota yang dahsyat, masih bisa dua tahun lagi. seperti Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, baru berapa hari saja sudah punya kelihatan pencerahan, ada yang dirasakan," jelasnya.
Setelah membuat program yang dahsyat, kata Prihandoko, maka popularitas Nur Mahmudi akan bisa dikenal oleh masyarakat. Namun beberapa program yang sudah baik, kata Prihandoko, di antaranya Depok Kota Layak Anak. Ia berharap Depok Cyber City juga harus lebih ditingkatkan.
"Makanya Depoknya dikuatkan lagi. Kalau kita dengar cerita di luar negeri ada Wali Kota Teheran Ahmadinejad yang sukses, lalu ada wali kota Istanbul, jadi persepsi masyarakat bisa muncul. Selama ini Pak Nur Mahmudi sudah mulai tapi belum dahsyat," tegasnya.
(maf)