Fuad Rahmany kaget munculnya Rp6,7 T untuk Century

Selasa, 17 September 2013 - 15:17 WIB
Fuad Rahmany kaget munculnya Rp6,7 T untuk Century
Fuad Rahmany kaget munculnya Rp6,7 T untuk Century
A A A
Sindonews.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak, Fuad Rahmany mengaku kaget soal dana talangan untuk bailout Bank Century senilai RP6,7 triliun. Hal itu diungkapkan seusai dirinya diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Fuad mengatakan, saat diundang sebagai Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam rapat yang menentukkan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan kebijakan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik pada 24 November 2008, dirinya belum mendengar soal angka tersebut.

"Saya enggak ikut-ikutan soal itu (bailout). Enggak ada angka itu (Rp6,7 triliun) saat itu," kata Fuad, di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2013).

Namun demikian, kata dia saat penentuan FPJP dan kebijakan Bank Century sebagai bank gagal di ikuti oleh banyak pihak. "Ya banyak," ucapnya singkat.

Saat disinggung beberapa nama seperti Sri Mulyani dan Boediono, Fuad mengatakan, semua lembaga keuangan dan perbankan ikut di dalamnya. "Ya semua. BI (Bank Indonesia), dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dari LPS (Lembaga Penjamin Simpanan)," ujarnya.

Sebelum penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik yang dikemudian hari mendapat dana talangan atau bailout Rp6,7 triliun, Fuad Rahmany pernah diundang dalam rapat konsultasi KSSK. Fuad berkilah, saat itu diundang sebagai narasumber untuk memberikan pandangannya terkait bank milik Robert Tantular itu.

Seperti diketahui, mega skandal dugaan korupsi bailout bank Century sudah berlangsung hampir tiga tahun lebih. Namun, KPK baru menetapkan satu tersangka yakni Budi Mulya, selaku mantan Deputi V Bidang Pengawasan BI, serta pemilik Bank Century Robert Tantular terdakwa penggelapan dana nasabah Bank Century.

Sebelumnya, Robert Tantular membeberkan bukti permohonan dana talangan (credit plan) sebesar RP1 triliun yang diajukan kepada BI untuk menyelamatkan bank yang dimilikinya itu. Belakangan, permintaan Rp1 triliun itu kemudian membengkak menjadi RP6,7 triliun.

Bukan itu saja, Robert menduga telah terjadi penyelewengan bailout Rp6,7 triliun untuk kepentingan di luar kebutuhan Century. "Kenapa Rp6,7 triliun dibebankan semua ke saya," ujarnya, di Gedung KPK, Senin 16 September 2013.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0457 seconds (0.1#10.140)