KPK akan usut harta Sekjen ESDM
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto menegaskan, pihaknya akan mendalami Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Sekretaris Jenderal (Sekjen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Waryono Karno.
Harta anak buah Menteri ESDM Jero Wacik itu, dinilai tak wajar karena memiliki harta yang tergolong tinggi. Waryono Karno diketahui memiliki harta kekayaan pribadi sebesar Rp41 miliar.
"KPK belum mendalami soal LHKPN dimaksud. Saya perlu koordinasikan dulu dengan kolega di LHKPN," kata Bambang dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Senin (2/9/2013).
Laporan ini dibuat dan dilaporkan Waryono Karno ke KPK per-16 Juni 2011 dan membengkak hampir tiga kali lipat dari laporan yang dibikin pada 4 Januari 2008.
Sebelumnya, untuk mengembangkan perkara suap SKK Migas, Waryono telah resmi dicegah keluar negeri oleh KPK. Terkait kekayaan Waryono Karno ini, Bambang menyatakan akan memeriksa kembali ke bagian LHKPN KPK. "Kami belum memeriksa dan menelusurinya. Saya akan cek ke kolega di LHKPN," tegas Bambang.
Waryono Karno diduga turut terlibat dalam kasus dugaan suap dari PT Kernell Oil Pte Ltd Indonesia, Simon Gunawan Tanjaya, kepada mantan Ketua Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas, Rudi Rubiandini. Dari kantornya, Komisi Pemberantasan Korupsi berhasil menyita uang 200 ribu dolar Amerika yang diduga masih berhubungan dengan duit 700 ribu dolar Amerika yang diterima Rudi.
Berikut rincian Harta kekayaan yang dimiliki Waryono Karno, meliputi dari harta tidak bergerak, harta bergerak, surat berharga, dan giro. Dari harta tidak bergerak yang meliputi tanah dan bangunan, Waryono berhasil menghimpun kekayaan mencapai lebih dari Rp37 miliar.
Perinciannya, antara lain, tanah seluas 300 meter persegi di Kabupaten Tegal, tanah dan bangunan seluas 290 meter persegi dan 110 meter persegi di Jakarta Barat, tanah seluas 90 meter persegi di Tangerang Selatan, tanah seluas 1600 meter persegi di Brebes. Total perincian, ada 212 item tanah dan bangunan milik Waryono yang tersebar di penjuru daerah.
Dari harta bergerak, Waryono berhasil menghimpun kekayaan Rp115 juta dari kepemilikan mobil Honda Accord 2002 dan usaha antara lain, dari peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian dan pertambangan dengan jumlah Rp477.840.000. Kekayaan ini meliputi 11000 ekor lele dari tahun 1988, 3500 pohon dendrium, 3000 pohon pedang-pedangan, dua hektare lahan ketimun, dua hektare lahan kacang panjang, dan 1000 pohon tanaman keras.
Adapun dari harta bergerak lainnya, Waryono menghimpun 439.622.500 dengan perincian kepemilikan logam mulia dan benda bergerak lainnya. Dari kekayaan surat berharga, Waryono menghimpun kekayaan RP500.240. Sedangkan dari Giro, ia menghimpun uang Rp3.160.933.218 dan 22.482 dolar Amerika. Waryono sama sekali tidak punya piutang dan hutang dalam laporan hasil kekayaan tersebut.
Harta anak buah Menteri ESDM Jero Wacik itu, dinilai tak wajar karena memiliki harta yang tergolong tinggi. Waryono Karno diketahui memiliki harta kekayaan pribadi sebesar Rp41 miliar.
"KPK belum mendalami soal LHKPN dimaksud. Saya perlu koordinasikan dulu dengan kolega di LHKPN," kata Bambang dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Senin (2/9/2013).
Laporan ini dibuat dan dilaporkan Waryono Karno ke KPK per-16 Juni 2011 dan membengkak hampir tiga kali lipat dari laporan yang dibikin pada 4 Januari 2008.
Sebelumnya, untuk mengembangkan perkara suap SKK Migas, Waryono telah resmi dicegah keluar negeri oleh KPK. Terkait kekayaan Waryono Karno ini, Bambang menyatakan akan memeriksa kembali ke bagian LHKPN KPK. "Kami belum memeriksa dan menelusurinya. Saya akan cek ke kolega di LHKPN," tegas Bambang.
Waryono Karno diduga turut terlibat dalam kasus dugaan suap dari PT Kernell Oil Pte Ltd Indonesia, Simon Gunawan Tanjaya, kepada mantan Ketua Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas, Rudi Rubiandini. Dari kantornya, Komisi Pemberantasan Korupsi berhasil menyita uang 200 ribu dolar Amerika yang diduga masih berhubungan dengan duit 700 ribu dolar Amerika yang diterima Rudi.
Berikut rincian Harta kekayaan yang dimiliki Waryono Karno, meliputi dari harta tidak bergerak, harta bergerak, surat berharga, dan giro. Dari harta tidak bergerak yang meliputi tanah dan bangunan, Waryono berhasil menghimpun kekayaan mencapai lebih dari Rp37 miliar.
Perinciannya, antara lain, tanah seluas 300 meter persegi di Kabupaten Tegal, tanah dan bangunan seluas 290 meter persegi dan 110 meter persegi di Jakarta Barat, tanah seluas 90 meter persegi di Tangerang Selatan, tanah seluas 1600 meter persegi di Brebes. Total perincian, ada 212 item tanah dan bangunan milik Waryono yang tersebar di penjuru daerah.
Dari harta bergerak, Waryono berhasil menghimpun kekayaan Rp115 juta dari kepemilikan mobil Honda Accord 2002 dan usaha antara lain, dari peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian dan pertambangan dengan jumlah Rp477.840.000. Kekayaan ini meliputi 11000 ekor lele dari tahun 1988, 3500 pohon dendrium, 3000 pohon pedang-pedangan, dua hektare lahan ketimun, dua hektare lahan kacang panjang, dan 1000 pohon tanaman keras.
Adapun dari harta bergerak lainnya, Waryono menghimpun 439.622.500 dengan perincian kepemilikan logam mulia dan benda bergerak lainnya. Dari kekayaan surat berharga, Waryono menghimpun kekayaan RP500.240. Sedangkan dari Giro, ia menghimpun uang Rp3.160.933.218 dan 22.482 dolar Amerika. Waryono sama sekali tidak punya piutang dan hutang dalam laporan hasil kekayaan tersebut.
(maf)