Menhan bantah pembelian Apache untuk bidik OPM
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro membantah, tujuan pembelian delapan unit helikopter serang Apache AH-64, untuk membuat resah Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Sebab, kata dia, pembelian sejumlah helikopter serang Apache AH-64 dari Amerika Serikat (AS) itu hanya untuk menjaga kedaulatan tanah air.
"Oh enggak, itu bukan untuk Papua, itu untuk Indonesia, untuk menjaga kedaulatan kita," ujar Purnomo Yusgiantoro di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2013).
Dan rencananya, lanjut dia, sejumlah helikopter serang Apache AH-64 itu bakal ditempatkan di daerah Laut Cina Selatan. "Itu saya pastikan bukan di Papua, ya tapi kita tak bisa beri tahu sekarang ya. Agar tahu saja, bahwa kita akan tempatkan di Laut China Selatan," imbuhnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah menandatangani kesepakatan pembelian delapan unit helikopter serang Apache AH-64. Hal demikian dilakukan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dengan Menhan Amerika Serikat Charles Timothy "Chuck" Hagel, di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Senin 26 Agustus 2013.
Sebab, kata dia, pembelian sejumlah helikopter serang Apache AH-64 dari Amerika Serikat (AS) itu hanya untuk menjaga kedaulatan tanah air.
"Oh enggak, itu bukan untuk Papua, itu untuk Indonesia, untuk menjaga kedaulatan kita," ujar Purnomo Yusgiantoro di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2013).
Dan rencananya, lanjut dia, sejumlah helikopter serang Apache AH-64 itu bakal ditempatkan di daerah Laut Cina Selatan. "Itu saya pastikan bukan di Papua, ya tapi kita tak bisa beri tahu sekarang ya. Agar tahu saja, bahwa kita akan tempatkan di Laut China Selatan," imbuhnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah menandatangani kesepakatan pembelian delapan unit helikopter serang Apache AH-64. Hal demikian dilakukan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dengan Menhan Amerika Serikat Charles Timothy "Chuck" Hagel, di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Senin 26 Agustus 2013.
(maf)