Hakim pertanyakan sosok 'Si Uban' Hatta Rajasa
A
A
A
Sindonews.com - Istilah 'uban' yang selama ini acap kali terungkap dalam sidang kasus suap pengurusan penambahan kuota impor daging sapi PT Indoguna Utama pada Kementerian Pertanian (Kementan) benar-benar menunjukan sebagai kata sandi untuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa.
Diketahui istilah 'uban' itu pertama kali mengemuka ke publik saat sidang terpidana dua direktur PT Indoguna, Arya Abdi Effendy dan Juard Effendi. Kebenaran istilah tersebut terungkap saat Komisaris PT Radina Niaga Mulia Elda Devianne Adiningrat memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan terdakwa Ahmad Fathanah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis (22/8/13).
Mantan Ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia itu membenarkan istilah 'uban' dalam percakapannya dengan pemilik PT Indoguna Maria Elizabeth Liman benar adalah Hatta Rajasa. Kebenaran ini bermula saat Ketua Majelis Hakim Nawawi Ponolango, mencecar Elda tentang siapa yang dimaksud dengan uban.
"Siapa yang dimaksud 'uban' dalam percakapan saudara dengan Maria Elizabeth Liman?," tanya Nawawi.
Elda kemudian menjawab, "Saya mengistilahkannya untuk Bapak Menteri Koordinator Perekonomian, Bapak Hatta Rajasa."
Tapi majelis hakim tidak puas hanya sampai disitu dan kemudian menanyakan seberapa dekat Elda dengan Hatta. "Kenal dekat dengan Hatta?" tanya hakim Nawawi.
Tapi Elda berkilah bahwa dirinya dekat dengan Ketua Umum PAN itu. Yang jelas secara pribadi Elda memang mengenal Hatta Rajasa. "Saya tidak dekat.Tapi, dalam hal ini saya tidak berinteraksi langsung dengan beliau," imbuhnya.
Berikutnya, Hakim pun mencecar soal percakapan Elda-Maria yang menyebut "Uban marah-marah" terkait penolakan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Syukur Irwantoro, yang menolak pengajuan tambahan kuota impor daging sapi PT Indoguna.
Menurut Elda, dia mengetahui peristiwa Hatta Rajasa marah dari seorang rekannya yang bernama Arif. Tapi, Elda tidak memperjelas siapa Arif yang dimaksud. Elda juga mengaku mengadu masalah penolakan dari Kementan itu kepada Arif. "Saya mengadu kepada dia. Mereka sampaikan bahwa nanti akan dipanggil Pak Syukur," ujar Elda.
"Yang tidak golkan kuota itu?" tanya Nawawi. Elda menjawab, "Iya."
Diketahui istilah 'uban' itu pertama kali mengemuka ke publik saat sidang terpidana dua direktur PT Indoguna, Arya Abdi Effendy dan Juard Effendi. Kebenaran istilah tersebut terungkap saat Komisaris PT Radina Niaga Mulia Elda Devianne Adiningrat memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan terdakwa Ahmad Fathanah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis (22/8/13).
Mantan Ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia itu membenarkan istilah 'uban' dalam percakapannya dengan pemilik PT Indoguna Maria Elizabeth Liman benar adalah Hatta Rajasa. Kebenaran ini bermula saat Ketua Majelis Hakim Nawawi Ponolango, mencecar Elda tentang siapa yang dimaksud dengan uban.
"Siapa yang dimaksud 'uban' dalam percakapan saudara dengan Maria Elizabeth Liman?," tanya Nawawi.
Elda kemudian menjawab, "Saya mengistilahkannya untuk Bapak Menteri Koordinator Perekonomian, Bapak Hatta Rajasa."
Tapi majelis hakim tidak puas hanya sampai disitu dan kemudian menanyakan seberapa dekat Elda dengan Hatta. "Kenal dekat dengan Hatta?" tanya hakim Nawawi.
Tapi Elda berkilah bahwa dirinya dekat dengan Ketua Umum PAN itu. Yang jelas secara pribadi Elda memang mengenal Hatta Rajasa. "Saya tidak dekat.Tapi, dalam hal ini saya tidak berinteraksi langsung dengan beliau," imbuhnya.
Berikutnya, Hakim pun mencecar soal percakapan Elda-Maria yang menyebut "Uban marah-marah" terkait penolakan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Syukur Irwantoro, yang menolak pengajuan tambahan kuota impor daging sapi PT Indoguna.
Menurut Elda, dia mengetahui peristiwa Hatta Rajasa marah dari seorang rekannya yang bernama Arif. Tapi, Elda tidak memperjelas siapa Arif yang dimaksud. Elda juga mengaku mengadu masalah penolakan dari Kementan itu kepada Arif. "Saya mengadu kepada dia. Mereka sampaikan bahwa nanti akan dipanggil Pak Syukur," ujar Elda.
"Yang tidak golkan kuota itu?" tanya Nawawi. Elda menjawab, "Iya."
(lal)