Rencana evakuasi, KBRI Mesir mulai data WNI

Rabu, 21 Agustus 2013 - 16:51 WIB
Rencana evakuasi, KBRI...
Rencana evakuasi, KBRI Mesir mulai data WNI
A A A
Sindonews.com - Kondisi keamanan di Mesir pasca kudeta Presiden Mohammed Moursi, situasi di negeri piramida itu semakin buruk. Terjadi kerusuhan hampir setiap daerah di negara itu.

Alhasil, permintaan untuk evakuasi sejumlah mahasiswa asal Indonesia tak terhindarkan. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Mesir di Kairo pun mulai melakukan pendataan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Mesir, untuk rencana evakuasi.

Salah seorang mahasiswa Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, Aris Amir mengatakan, meskipun sudah melakukan pendataan untuk evakuasi, namun sejauh ini baru permintaan pendataan yang diterima.

Sehingga, pihaknya belum mengetahui jadwal pastinya proses evakuasi akan dilakukan. “Itu pun kekeluargaan memberi pilihan mau atau tidak dievakuasi, terserah. Beda dengan evakuasi tahun 2011 silam yang menanggung tiket PP (pulang-pergi), kali ini pihak KBRI hanya siap menanggung tiket pulang sampai Jakarta saja,” ungkap Aris, kepada SINDO, Rabu (21/8/2013).

Dia menambahkan, tidak mungkin Thailand mengevakuasi warganya yang hampir ribuan jika Mesir aman-aman saja. Saat ini juga tiga orang mahasiswi asal Indonesia sudah dievakuasi dari asramanya menuju KBRI. “Sekarang mari doakan KBRI bekerja dengan caranya dan bisa mengambil keputusan sebijak-bijaknya untuk kemaslahatan bersama,” ujarnya.

Disinggung mengenai persediaan makanan, dia menyebutkan bahwa sejauh ini persediaan makanan baik-baik saja. Aris yang juga warga Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) ini menyebutkan, langkah lain yang dilakukan oleh KBRI, yakni dengan memberi bantuan sembako untuk dibagikan ke teman-teman di Masir, mengingat ada sejumlah media lokal yang memprediksi akan ada masalah sembako beberapa hari kedepan.

Sementara itu, anggota Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS) Jumarni mengatakan, dirinya sudah menerima instruksi pendataan untuk setiap kekeluargaan. “Itupun berlaku hanya dua jam (15.00 hingga 17.00 waktu Kairo) saja sejak dikeluarkannya pengumuman evakuasi,” ucapnya.

Rencananya, evakuasi akan dilakukan dari Mesir ke Indonesia. Saat ini, kata dia jumlah yang telah terdaftar untuk Evakuasi sebanyak 121 orang dari 291 jumlah anggota KKS. Karena belum mendapat jadwal dilakukannya evakuasi, pihaknya masih akan tetap menunggu.

Menurutnya, kalaupun jadi dilakukan evakuasi, informasi yang diterimanya akan didahulukan adalah ibu-ibu, anak-anak dan mahasiswi. Mengenai persediaan makanan dengan situasi yang masih memanas dan permintaan untuk tidak keluar rumah, Jumarni menyebutkan, saat ini masih aman.

"Karena sudah mendapat batuan dari KBRI, sementara harga di pertokoan melambung tinggi, dan banyak yang memang memilih tutup lebih awal, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan," pungkasnya.

Untuk mengetahui lebih banyak berita tentang Mesir, silakan klik link ini
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0705 seconds (0.1#10.140)