DPR RI kutuk pembantaian di Mesir
A
A
A
Sindonews.com - Aksi kekerasan yang terus terjadi di Mesir, rupanya mendapatkan perhatian serius dari Komisi I DPR RI yang membawahi urusan luar negeri.
Menurut Syahfan Badri Sampurno, tindakan represif militer Mesir dalam membubarkan aksi demonstrasi di Lapangan Rabiah Al Adawiyah harus mendapat kutukan keras dunia.
"Semua negara yang menjunjung tinggi demokrasi tidak boleh diam atas jatuhnya nyawa ribuan demonstran, akibat tindakan represif militer Mesir itu," kata anggota Komisi I DPR RI ini, Kamis (15/8/2013).
Dia juga menyesalkan sikap dunia barat seperti Amerika yang selalu meneriakkan demokrasi, hanya berdiam diri melihat tragedi kemanusiaan tersebut.
"Sikap diam mereka mengindikasikan bahwa mereka sebenarnya menerapkan standar ganda dalam penerapan demokrasi di dunia, dan harus bertanggungjawab terhadap pembantaian pendukung Mursi. Mengingat mereka sejak awal mendukung kudeta militer Mesir," tambahnya.
Syahfan juga menyesalkan sikap pasif diplomasi Indonesia terhadap permasalahan Mesir. "Seharusnya Indonesia selaku salah satu pemerkarsa gerakan Non Blok bersama Mesir dahulu, dan juga selaku negeri muslim paling demokratis di dunia bisa mengambil peranan lebih aktif menyikapi aksi represif militer Mesir itu," pungkasnya.
Menurut Syahfan Badri Sampurno, tindakan represif militer Mesir dalam membubarkan aksi demonstrasi di Lapangan Rabiah Al Adawiyah harus mendapat kutukan keras dunia.
"Semua negara yang menjunjung tinggi demokrasi tidak boleh diam atas jatuhnya nyawa ribuan demonstran, akibat tindakan represif militer Mesir itu," kata anggota Komisi I DPR RI ini, Kamis (15/8/2013).
Dia juga menyesalkan sikap dunia barat seperti Amerika yang selalu meneriakkan demokrasi, hanya berdiam diri melihat tragedi kemanusiaan tersebut.
"Sikap diam mereka mengindikasikan bahwa mereka sebenarnya menerapkan standar ganda dalam penerapan demokrasi di dunia, dan harus bertanggungjawab terhadap pembantaian pendukung Mursi. Mengingat mereka sejak awal mendukung kudeta militer Mesir," tambahnya.
Syahfan juga menyesalkan sikap pasif diplomasi Indonesia terhadap permasalahan Mesir. "Seharusnya Indonesia selaku salah satu pemerkarsa gerakan Non Blok bersama Mesir dahulu, dan juga selaku negeri muslim paling demokratis di dunia bisa mengambil peranan lebih aktif menyikapi aksi represif militer Mesir itu," pungkasnya.
(stb)