Pemilih fiktif di Pemilu 2014 bisa mencapai jutaan
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Habiburokhman mengaku khawatir dengan adanya pemilih fiktif. Pasalnya, hingga saat ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum bisa menyelesaikan permasalahan daftar pemilih sementara (DPS) yang diumumkan KPU sejak 11 Juli 2013 lalu.
"Ada sekitar 4,5 juta pemilih luar negeri yang tidak masuk ke dalam daftar pilih. Angka tersebut sangat signifikan jika dibandingkan dengan jumlah DPS luar negeri versi KPU yang hanya sekitar 2 juta pemilih," kata kata Habiburokhman melalui siaran persnya kepada Sindonews.com, Selasa (6/9/2013).
Dia menilai, permasalahan penyusunan daftar pemilih 2014 lebih beragam, jika dibandingakn tahun 2009 lalu.
"Tahun 2009 pemilih luar negeri tak bermasalah, tapi tahun 2014 ini kacau balau," ketusnya.
pengalaman beberapa pemilu sebelumnya, kata Habiburokhman, menunjukkan bahwa tanpa kekacauan daftar pemilih, penyelenggara negara sudah sangat sulit mengamankan suara pemilih yang berada di luar negeri dari target kecurangan.
"Sebab di luar negeri struktur Bawaslu tidak bisa berjalan efektif," tegasnya.
"Ada sekitar 4,5 juta pemilih luar negeri yang tidak masuk ke dalam daftar pilih. Angka tersebut sangat signifikan jika dibandingkan dengan jumlah DPS luar negeri versi KPU yang hanya sekitar 2 juta pemilih," kata kata Habiburokhman melalui siaran persnya kepada Sindonews.com, Selasa (6/9/2013).
Dia menilai, permasalahan penyusunan daftar pemilih 2014 lebih beragam, jika dibandingakn tahun 2009 lalu.
"Tahun 2009 pemilih luar negeri tak bermasalah, tapi tahun 2014 ini kacau balau," ketusnya.
pengalaman beberapa pemilu sebelumnya, kata Habiburokhman, menunjukkan bahwa tanpa kekacauan daftar pemilih, penyelenggara negara sudah sangat sulit mengamankan suara pemilih yang berada di luar negeri dari target kecurangan.
"Sebab di luar negeri struktur Bawaslu tidak bisa berjalan efektif," tegasnya.
(stb)