Lima nilai buruh & TKI dukung Jumhur jadi presiden
A
A
A
Sindonews.com - Menanggapi hasil survei lembaga Fokus Survei Indonesia (FSI), Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mengatakan, munculnya nama Moh Jumhur Hidayat di kancah calon presiden sudah jauh-jauh hari diprediksi.
Ray beralasan, siapapun yang bekerja dengan baik untuk kepentingan rakyat akan mendapatkan simpati. “Selama ini, Jumhur dianggap dapat menyelesaikan semua persoalan buruh dan tenaga kerja Indonesia (TKI). Sehingga tidak aneh jika para kaum buruh dan TKI mendukung Jumhur untuk maju menjadi presiden,” ujarnya kepada wartawan, Senin (5/9/2013).
Ray mengaku, sejumlah buruh di Indonesia sudah mendeklarasikan dukungannya kepada Jumhur agar maju mencalonkan diri sebagai presiden. Hal itu dapat diartikan bahwa para buruh lebih percaya terdahap Kepala BNP2TKI, daripada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskadar.
“Persoalan tenaga kerja dan buruh itu kan domainnya Menakertrans, jika tiba-tiba dukungan dari para buruh yang memiliki kekuatan massa yang solid dan besar itu ditujukan kepada Jumhur, itu artinya kaum buruh lebih percaya kepada Jumhur dibandingkan kepada Muhaimin Iskandar,” ungkap Ray.
Ditambahkan Ray, latar belakang Jumhur sebagai aktivitis yang kerap membela kepentingan kaum buruh, petani dan nelayan juga dianggap sebagai modal besar yang harus diperhitungkan oleh para elit politik da tokoh nasional lainnya.
Hal senada disampaikan cendekiawan muslim Indonesia Dawam Rahardjo. Menurutnya, karakter Moh Jumhur Hidayat memenuhi kualifikasi sebagai seorang pemimpin muda yang dapat membuat perubahan.
“Indonesia saat ini membutuhkan seorang pemimpin muda yang memiliki rekam jejak bersih dari kasus-kasus korupsi. Berani membuat kebijakan yang pro-rakyat dan memiliki kemampuan dalam memberikan solusi dari permasalahan,” kata Dawam.
Ray beralasan, siapapun yang bekerja dengan baik untuk kepentingan rakyat akan mendapatkan simpati. “Selama ini, Jumhur dianggap dapat menyelesaikan semua persoalan buruh dan tenaga kerja Indonesia (TKI). Sehingga tidak aneh jika para kaum buruh dan TKI mendukung Jumhur untuk maju menjadi presiden,” ujarnya kepada wartawan, Senin (5/9/2013).
Ray mengaku, sejumlah buruh di Indonesia sudah mendeklarasikan dukungannya kepada Jumhur agar maju mencalonkan diri sebagai presiden. Hal itu dapat diartikan bahwa para buruh lebih percaya terdahap Kepala BNP2TKI, daripada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskadar.
“Persoalan tenaga kerja dan buruh itu kan domainnya Menakertrans, jika tiba-tiba dukungan dari para buruh yang memiliki kekuatan massa yang solid dan besar itu ditujukan kepada Jumhur, itu artinya kaum buruh lebih percaya kepada Jumhur dibandingkan kepada Muhaimin Iskandar,” ungkap Ray.
Ditambahkan Ray, latar belakang Jumhur sebagai aktivitis yang kerap membela kepentingan kaum buruh, petani dan nelayan juga dianggap sebagai modal besar yang harus diperhitungkan oleh para elit politik da tokoh nasional lainnya.
Hal senada disampaikan cendekiawan muslim Indonesia Dawam Rahardjo. Menurutnya, karakter Moh Jumhur Hidayat memenuhi kualifikasi sebagai seorang pemimpin muda yang dapat membuat perubahan.
“Indonesia saat ini membutuhkan seorang pemimpin muda yang memiliki rekam jejak bersih dari kasus-kasus korupsi. Berani membuat kebijakan yang pro-rakyat dan memiliki kemampuan dalam memberikan solusi dari permasalahan,” kata Dawam.
(stb)