Wapres Boediono sambangi panti asuhan di Depok
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengunjungi Rumah Piatu Muslimin Panti Sosial "Wisma Tuna Ganda" Palsigunung di Jalan Raya Bogor KM 28,5 Cimanggis, Depok.
Kunjungan tersebut didampingi oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar, Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Somad, Sekretaris Daerah Kota Depok Ety Suryahati dan Kadisnakersos Kota Depok Diah Sadiah.
Di Wisma Tuna Ganda ini Wapres Boediono menyerahkan santunan senilai Rp50 juta yang terdiri dari paket sembako senilai Rp15 juta, dan uang tunai Rp35 juta.
Dari Wisma Tuna Ganda, Wapres melanjutkan perjalanan ke Yayasan Pesantren dan Panti Asuhan Yapma "Nurul Huda” Kampung Rumbut, Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Cimanggis, Depok.
Yayasan pimpinan Ahmad Fauzi Thayalisi yang mengasuh 140 anak ini mendapatkan bantuan senilai Rp50 juta yang terdiri dari paket sembako senilai Rp25 juta dan uang tunai Rp 25 juta.
Dalam kesempatan yang sama Wapres Boediono juga menyerahkan santunan secara simbolis kepada tiga lembaga lainnya, yakni Griya Yatim dan Dhuafa Asrama II/Bintaro, Yayasan Tabungan Surga di Karadenan, Bogor dan Yayasan Yatim Piatu Al Ikhlas di Kayuringin Jaya, Bekasi masing-masing berupa uang tunai senilai Rp 25 juta.
“Kalian harus belajar yang rajin, jadi anak baik ya anak-anak!,” tutur Wapres di lokasi, Rabu (31/07/2013).
Perlu diketahui, Wisma Tuna Ganda berawal dari inisiatif Ibu Siti Zahra Goenawan, istri Raden Goenawan, tokoh pergerakan Sarekat islam yang mendirikan Roemah Piatoe Moeslimin sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1931.
Wisma Tuna Ganda ini mengkhususkan diri untuk menyantuni, merawat dan merehabilitasi anak-anak penyandang cacat ganda (mental serta fisik), dan tercatat sebagai panti sosial cacat ganda pertama di Indonesia.
Saat ini jumlah anak yang dirawat sebanyak 16 anak laki-laki dan 14 anak perempuan. Sejak berdiri pada Maret 1975, Wisma Tuna Ganda merawat 91 orang anak cacat ganda.
Empat tujuan pokok Yayasan Rumah Piatu Muslimin adalah membantu anak-anak yatim piatu, terlantar serta penyandang cacat ganda agar memperoeh hak dan memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang, memberikan penyantunan, pengasuhan, pendidikan dan pelajaran agama Islam secara cuma-cuma kepada anak-anak yatim piatu, anak-anak miskin dan terlantar, memberikan pelayanan sosial bagi perseorangan sebagai penyandang masalah kesejahteraan sosial dan mengembangkan system pelayan di bidang usaha kesejahteraan sosial.
Kunjungan tersebut didampingi oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar, Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Somad, Sekretaris Daerah Kota Depok Ety Suryahati dan Kadisnakersos Kota Depok Diah Sadiah.
Di Wisma Tuna Ganda ini Wapres Boediono menyerahkan santunan senilai Rp50 juta yang terdiri dari paket sembako senilai Rp15 juta, dan uang tunai Rp35 juta.
Dari Wisma Tuna Ganda, Wapres melanjutkan perjalanan ke Yayasan Pesantren dan Panti Asuhan Yapma "Nurul Huda” Kampung Rumbut, Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Cimanggis, Depok.
Yayasan pimpinan Ahmad Fauzi Thayalisi yang mengasuh 140 anak ini mendapatkan bantuan senilai Rp50 juta yang terdiri dari paket sembako senilai Rp25 juta dan uang tunai Rp 25 juta.
Dalam kesempatan yang sama Wapres Boediono juga menyerahkan santunan secara simbolis kepada tiga lembaga lainnya, yakni Griya Yatim dan Dhuafa Asrama II/Bintaro, Yayasan Tabungan Surga di Karadenan, Bogor dan Yayasan Yatim Piatu Al Ikhlas di Kayuringin Jaya, Bekasi masing-masing berupa uang tunai senilai Rp 25 juta.
“Kalian harus belajar yang rajin, jadi anak baik ya anak-anak!,” tutur Wapres di lokasi, Rabu (31/07/2013).
Perlu diketahui, Wisma Tuna Ganda berawal dari inisiatif Ibu Siti Zahra Goenawan, istri Raden Goenawan, tokoh pergerakan Sarekat islam yang mendirikan Roemah Piatoe Moeslimin sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1931.
Wisma Tuna Ganda ini mengkhususkan diri untuk menyantuni, merawat dan merehabilitasi anak-anak penyandang cacat ganda (mental serta fisik), dan tercatat sebagai panti sosial cacat ganda pertama di Indonesia.
Saat ini jumlah anak yang dirawat sebanyak 16 anak laki-laki dan 14 anak perempuan. Sejak berdiri pada Maret 1975, Wisma Tuna Ganda merawat 91 orang anak cacat ganda.
Empat tujuan pokok Yayasan Rumah Piatu Muslimin adalah membantu anak-anak yatim piatu, terlantar serta penyandang cacat ganda agar memperoeh hak dan memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang, memberikan penyantunan, pengasuhan, pendidikan dan pelajaran agama Islam secara cuma-cuma kepada anak-anak yatim piatu, anak-anak miskin dan terlantar, memberikan pelayanan sosial bagi perseorangan sebagai penyandang masalah kesejahteraan sosial dan mengembangkan system pelayan di bidang usaha kesejahteraan sosial.
(stb)