Kasus DBD di 5 provinsi meningkat

Jum'at, 26 Juli 2013 - 17:04 WIB
Kasus DBD di 5 provinsi...
Kasus DBD di 5 provinsi meningkat
A A A
Sindonews.com - Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus demam berdarah dengue (DBD) yang meningkat pada bulan Januari sampai Juni pada lima provinsi. Hal ini disebabkan faktor cuaca yang tidak menentu dan kepedulian masyarakat akan menguras, menutup, dan mengubur (3M), mulai berkurang.

Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Andi Muhadir mengatakan, lima provinsi tersebut ialah DKI Jakarta, Lampung, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), dan Papua.

Selain itu, DBD juga menyerang 31 provinsi lainnya dengan jumlah kasus sebanyak 48.905 penderita dan 376 diantaranya meninggal dunia, yang tersebar pada 278 kabupaten atau kota.

"Jumlah ini memang lebih menurun dibandingkan pada total kasus DBD 2012 dengan 90.245 penderita dan jumlah kematian 816 penderita," tandasnya saat ditemui di Kantor Kemenkes, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (26/7/2013).

Menurutnya, selain itu ada juga daerah yang masuk dalam peristiwa KLB selama Januari sampai Mei 2013, ialah Jawa Timur (Jatim), Riau, Jawa Tengah (Jateng), Yogyakarta, Kalimantan Timur (Kaltim), Sulawesi Utara (Sulut), Gorontalo, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Maluku Utara (Malut)

Sebelumnya, lanjut dia, angka kematian dan kesakitan pada tiga tahun terakhir bervariasi, pada 2010 angka kesakitan sebanyak 86,70 persen, 2011 27,87 persen dan 2012 37,1 persen. Sedangkan angka kematian DBD pada 2010 0,87 persen, 2011 0,91 persen dan 2012 sebesar 0,90 persen.

Andi mengatakan, saat ini pencegahan yang paling efektif yang mudah dilakukan oleh masyarakat ialah 3M. Yaitu dengan menguras bak air dan membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air dan mendaur ulang barang bekas atau membuang barang bekas pada tempat sampah yang tertutup. "Intinya jangan ada tempat untuk air tergenang dan terbuka, karena disanalah akan terjadi larva yang menimbulkan nyamuk dengue (DBD)," ujar Andi.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0928 seconds (0.1#10.140)