Rekam jejak Irjen Arif Wachyunadi
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali Inspektur Jenderal (Irjen) Arif Wachyunadi disebut sebagai salah satu calon kepala kepolisian RI (kapolri) pengganti Jenderal Timur Pradopo.
Arif bersama dua kandidat kapolri lainnya telah melaporkan harta kekayaannya sebagai pejabat negara ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun dia enggan membeberkan tentang pencalonannya sebagai calon Tribrata I itu.
Sebagai calon kapolri, posisi Arif sebenarnya tidak masuk dalam kategori, sebab yang berpeluang mengikuti pencalonan kapolri hanyalah jenderal polisi bintang tiga atau berpangkat komisaris jenderal. Sementara Arif masih menjabat sebagai Kapolda Bali dan berpangkat inspektur jenderal alias jenderal bintang dua.
Namun melihat kedatangannya KPK untuk melaporkan harta kekayaan, menguatkan posisi Arif sebagai calon kapolri yang akan bersaing dengan jenderal polisi bintang tiga lainnya, salah satunya Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal (Komjen) Sutarman dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Anang Iskandar.
Arif merupakan pria kelahiran Bogor, Jawa Barat, 14 Mei 1960. Saat ini usianya menginjak 60 tahun. Dia menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1984 dan langsung mengawali karier polisi di satuan Brimob. Dia ditugaskan sebagai perwira Satbrimobda Bali pada tahun 1984.
Pada tahun 1985 dia berpindah tugas ke Kupang, Nusa Tenggara Tumur (NTT), dengan jabatan Danton I Kompi 5124 Satbrimobda NTT, pada tahun 1987 ditugaskan kembali ke Bali sebagai Danki 518 Satbrimobda Bali, dan pada tahun 1991 bertugas sebagai Danki 5155 Satbrimobda Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Arif terus menekuni kariernya di Satuan Brimob Polri, dengan terus memegang jabatang di bidang pasukan pemelihara keamanan masyarakat ini. Arif pada tahun 1994 menempati jabatan Wadansat Brimobda Kalimantan Timur, kemudian tahun 1996 menjabat Wadansat Brimobda Jawa Barat, kemudian di tahun yang sama Arif neik jabatan menjadi Dansat Brimobda Timor Timur, tahun 1998 menjabat Dansat Brimobda Riau.
Arif mulai menjabat sebagai Kapolres Bengkalis, Riau, pada tahun 1999, kemudian kembali lagi ke Satuan Brimob sebagai Wadansat Brimobda Sumatera Selatan pada tahun 2001, kemudian menjabat Kapolres Cilacap, Jawa Tengah, tahun 2002.
Merangkak sebagai perwira menengah Polri, Arif menjabat sebagai Kasat Brimob Polda Kalimantan Timur pada tahun 2003, menjabat sebagai Kabag Ops Korbrimob Polri pada tahun 2003, menjabat Kasat Brimob Polda Metro Jaya pada tahun 2008, kemudian di tahun yang sama bergeser sebagai Karo Ops Polda Metro Jaya.
Karier Arif terus meningkat sebagai perwira tinggi Polri, sebagai jenderal bintang satu dia menjabat Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2009, kemudian mejabat Sahlisospol Kapolri pada tahun 2012, dan kini sebagai jenderal bintang dua Arif menjabat sebagai Kapolda Bali.
Arif merupakan salah satu jenderal bintang dua Polri yang digadang sebagai calon Kapolri, selain Kapolda Polda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayu Seno. Pada hal, posisi kapolri adalah pertarungan bagi para jenderal bintang tiga.
Arif bersama dua kandidat kapolri lainnya telah melaporkan harta kekayaannya sebagai pejabat negara ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun dia enggan membeberkan tentang pencalonannya sebagai calon Tribrata I itu.
Sebagai calon kapolri, posisi Arif sebenarnya tidak masuk dalam kategori, sebab yang berpeluang mengikuti pencalonan kapolri hanyalah jenderal polisi bintang tiga atau berpangkat komisaris jenderal. Sementara Arif masih menjabat sebagai Kapolda Bali dan berpangkat inspektur jenderal alias jenderal bintang dua.
Namun melihat kedatangannya KPK untuk melaporkan harta kekayaan, menguatkan posisi Arif sebagai calon kapolri yang akan bersaing dengan jenderal polisi bintang tiga lainnya, salah satunya Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal (Komjen) Sutarman dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Anang Iskandar.
Arif merupakan pria kelahiran Bogor, Jawa Barat, 14 Mei 1960. Saat ini usianya menginjak 60 tahun. Dia menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1984 dan langsung mengawali karier polisi di satuan Brimob. Dia ditugaskan sebagai perwira Satbrimobda Bali pada tahun 1984.
Pada tahun 1985 dia berpindah tugas ke Kupang, Nusa Tenggara Tumur (NTT), dengan jabatan Danton I Kompi 5124 Satbrimobda NTT, pada tahun 1987 ditugaskan kembali ke Bali sebagai Danki 518 Satbrimobda Bali, dan pada tahun 1991 bertugas sebagai Danki 5155 Satbrimobda Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Arif terus menekuni kariernya di Satuan Brimob Polri, dengan terus memegang jabatang di bidang pasukan pemelihara keamanan masyarakat ini. Arif pada tahun 1994 menempati jabatan Wadansat Brimobda Kalimantan Timur, kemudian tahun 1996 menjabat Wadansat Brimobda Jawa Barat, kemudian di tahun yang sama Arif neik jabatan menjadi Dansat Brimobda Timor Timur, tahun 1998 menjabat Dansat Brimobda Riau.
Arif mulai menjabat sebagai Kapolres Bengkalis, Riau, pada tahun 1999, kemudian kembali lagi ke Satuan Brimob sebagai Wadansat Brimobda Sumatera Selatan pada tahun 2001, kemudian menjabat Kapolres Cilacap, Jawa Tengah, tahun 2002.
Merangkak sebagai perwira menengah Polri, Arif menjabat sebagai Kasat Brimob Polda Kalimantan Timur pada tahun 2003, menjabat sebagai Kabag Ops Korbrimob Polri pada tahun 2003, menjabat Kasat Brimob Polda Metro Jaya pada tahun 2008, kemudian di tahun yang sama bergeser sebagai Karo Ops Polda Metro Jaya.
Karier Arif terus meningkat sebagai perwira tinggi Polri, sebagai jenderal bintang satu dia menjabat Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2009, kemudian mejabat Sahlisospol Kapolri pada tahun 2012, dan kini sebagai jenderal bintang dua Arif menjabat sebagai Kapolda Bali.
Arif merupakan salah satu jenderal bintang dua Polri yang digadang sebagai calon Kapolri, selain Kapolda Polda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayu Seno. Pada hal, posisi kapolri adalah pertarungan bagi para jenderal bintang tiga.
(lal)