PDIP: Parpol jangan numpang popularitas Jokowi
A
A
A
Sindonews.com - Popularitas politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo membuat partai politik (parpol) peserta Pemilu 2014 melirik pria yang akrab dengan sapaan Jokowi itu.
Bermula dari Partai Demokrat yang berniat mengundang Gubernur DKI itu dalam konvensi terbuka calon presiden (capres) 2014. Namun Jokowi belum menerima tawaran tersebut dengan alasan belum menperoleh izin Ketua Umum PDIP MEgawati Soekarnoputri.
Keinginan parpol lain untuk mengusung Jokowi sebagai calon wakil presiden (cawapres) juga muncul dari Partai Amanat Nasional (PAN). Partai ini berniat mengusung Jokowi sebagai cawapres pendamping Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, untuk maju sebagai pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2014.
Atas hal ini PDIP menlai parpol yang berniat menggandeng Jokowi hanya numpang popularitas mantan Wali Kota Solo tersebut. "Ini menggoda bagi parpol-parpol yang ingin jalan pintas mendulang suara melalui menumpang popularitas beliau (Jokowi)," ujar anggota DPR Fraksi PDIP Eva Kusuma Sundari saat berbincang dengan Sindonews, Jumat (19/7/2013).
Eva mengakui, Jokowi dalam berbagai hasil survei menempati urutan tertinggi sebagai capres terpopuler dan elektabel. Figur Jokowi yang kian populer dinilai Eva juga akan menjadi magnit bagi kemenangan PDIP dalam pemilu mendatang.
"Realistis bahwa Jokowi terpopuler, elektabilitasnya tertinggi, sehig seperti magnit menuju kemenangan, bahkan di saat dia belum melakukan apapun unt pencapresan. Posisi Jokowi yang demikian populer di pencapresan juga dapat mengkatrol kemenangan di pileg," jelas Eva.
Artinya, parpol yang mencalonkan Jokowi di Pilpres 2014 akan berpeluang menang, namun Jokowi menyikapi semua tawaraan menggoda tersebut dengan dingin. "Tapi sy sebagai sesama kader amat salut dengan respon Pak Jokowi yang cool dan tdk tergoda menanggapi," kata Eva.
"Dia (Jokowi) melempar pesan bahwa dia tetap fokus pada penugasan partai pada tupoksinya yaitu beresi DKI. Pak Jokowi mengajarkan pada kita untuk berorientasi pada kinerja, dan saya pikir ini makin mendatangkan simpati rakyat sekaligus makin menggoda parpol-parpol yang ingin jalan pintas mendulang suara melalui menumpang popularitas beliau," papar Eva.
Bermula dari Partai Demokrat yang berniat mengundang Gubernur DKI itu dalam konvensi terbuka calon presiden (capres) 2014. Namun Jokowi belum menerima tawaran tersebut dengan alasan belum menperoleh izin Ketua Umum PDIP MEgawati Soekarnoputri.
Keinginan parpol lain untuk mengusung Jokowi sebagai calon wakil presiden (cawapres) juga muncul dari Partai Amanat Nasional (PAN). Partai ini berniat mengusung Jokowi sebagai cawapres pendamping Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, untuk maju sebagai pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2014.
Atas hal ini PDIP menlai parpol yang berniat menggandeng Jokowi hanya numpang popularitas mantan Wali Kota Solo tersebut. "Ini menggoda bagi parpol-parpol yang ingin jalan pintas mendulang suara melalui menumpang popularitas beliau (Jokowi)," ujar anggota DPR Fraksi PDIP Eva Kusuma Sundari saat berbincang dengan Sindonews, Jumat (19/7/2013).
Eva mengakui, Jokowi dalam berbagai hasil survei menempati urutan tertinggi sebagai capres terpopuler dan elektabel. Figur Jokowi yang kian populer dinilai Eva juga akan menjadi magnit bagi kemenangan PDIP dalam pemilu mendatang.
"Realistis bahwa Jokowi terpopuler, elektabilitasnya tertinggi, sehig seperti magnit menuju kemenangan, bahkan di saat dia belum melakukan apapun unt pencapresan. Posisi Jokowi yang demikian populer di pencapresan juga dapat mengkatrol kemenangan di pileg," jelas Eva.
Artinya, parpol yang mencalonkan Jokowi di Pilpres 2014 akan berpeluang menang, namun Jokowi menyikapi semua tawaraan menggoda tersebut dengan dingin. "Tapi sy sebagai sesama kader amat salut dengan respon Pak Jokowi yang cool dan tdk tergoda menanggapi," kata Eva.
"Dia (Jokowi) melempar pesan bahwa dia tetap fokus pada penugasan partai pada tupoksinya yaitu beresi DKI. Pak Jokowi mengajarkan pada kita untuk berorientasi pada kinerja, dan saya pikir ini makin mendatangkan simpati rakyat sekaligus makin menggoda parpol-parpol yang ingin jalan pintas mendulang suara melalui menumpang popularitas beliau," papar Eva.
(lal)