Kinerja menteri SBY terus melorot
A
A
A
Sindonews.com - Menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II bentukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dinilai mulai kedodoran dengan tugas dan tanggungjawabnya.
Hal itu disampaikan anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo. Menurutnya, pembobolan lembaga pemasyarakatan (lapas) Batam menjadi catatan terbaru jika pembantu presiden gagal memenuhi intruksi kepala negara, padahal sebelumnya SBY memarahi dua menterinya lantaran belum mampu mengendalikan harga daging sapi.
"Para menteri gagal memenuhi harapan dan instruksi presiden. Pembobolan Rumah tahanan (Rutan) di Batam, Rabu 17 Juli 2013, dan ketidakmampuan mengendalikan lonjakan harga kebutuhan pokok, menunjukan para pembantu presiden itu mulai kedodoran," kata pria yang akrab disapa Bamsoet ini dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Kamis (18/7/2013).
Ia berpendapat, mundurnya kinerja para pembantu SBY ini lantaran mulai tidak fokus dengan pekerjaannya serta diprediksi terperangkap satu kepentingan. "Para menteri kedodoran karena tidak fokus lagi pada deskripsi kerja, dan juga karena terperangkap kepentingan sempit," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden SBY marah dengan sejumlah menteri di kabinetnya, khususnya dengan Menteri Perdagangan (Mendag), Gita Wirjawan dan Menteri Pertanian (Mentan), Suswono. Orang nomor satu di negeri ini berang, lantaran keduanya belum mampu menstabilkan harga daging sapi, khususnya bulan Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri.
Namun, kemarahan SBY tak berlaku dengan dua kejadian larinya narapidana dari dua Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) berbeda dalam waktu relatif singkat.
Hal itu disampaikan anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo. Menurutnya, pembobolan lembaga pemasyarakatan (lapas) Batam menjadi catatan terbaru jika pembantu presiden gagal memenuhi intruksi kepala negara, padahal sebelumnya SBY memarahi dua menterinya lantaran belum mampu mengendalikan harga daging sapi.
"Para menteri gagal memenuhi harapan dan instruksi presiden. Pembobolan Rumah tahanan (Rutan) di Batam, Rabu 17 Juli 2013, dan ketidakmampuan mengendalikan lonjakan harga kebutuhan pokok, menunjukan para pembantu presiden itu mulai kedodoran," kata pria yang akrab disapa Bamsoet ini dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Kamis (18/7/2013).
Ia berpendapat, mundurnya kinerja para pembantu SBY ini lantaran mulai tidak fokus dengan pekerjaannya serta diprediksi terperangkap satu kepentingan. "Para menteri kedodoran karena tidak fokus lagi pada deskripsi kerja, dan juga karena terperangkap kepentingan sempit," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden SBY marah dengan sejumlah menteri di kabinetnya, khususnya dengan Menteri Perdagangan (Mendag), Gita Wirjawan dan Menteri Pertanian (Mentan), Suswono. Orang nomor satu di negeri ini berang, lantaran keduanya belum mampu menstabilkan harga daging sapi, khususnya bulan Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri.
Namun, kemarahan SBY tak berlaku dengan dua kejadian larinya narapidana dari dua Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) berbeda dalam waktu relatif singkat.
(maf)