Gunakan kesempatan

Senin, 15 Juli 2013 - 10:45 WIB
Gunakan kesempatan
Gunakan kesempatan
A A A
Pada beberapa bulan terakhir, Indonesia mendapat kesempatan berharga dengan lawatan tim sepak bola papan atas dunia ke Jakarta. Puluhan juta suporter dan seluruh masyarakat Indonesia menyambut antusias tim-tim besar yang bertandang ke Jakarta, seperti tim elite Liga Primer Inggris Arsenal, dan Chelsea yang akan menjajal kemampuan tim Garuda pekan depan.

Sebelumnya timnas Garuda juga berkesempatan tanding langsung dengan timnas Belanda, salah satu tim sepak bola terbaik dunia yang selalu difavoritkan dalam perhelatan Piala Dunia. Ketertarikan tim-tim sepak bola elite dunia berkunjung keIndonesia memang luar biasa dalam satu tahun terakhir. Sebelumnya, Indonesia adalah negara cadangan dalam agenda tur klub-klub Eropa ke Asia Tenggara. Biasanya klub-klub Eropa hanya mampir ke Malaysia atau Thailand, kemudian menuju China atau Jepang.

Kesan yang terpancar dari manajer dan pemain klub-klub Eropa adalah sambutan penonton yang luar biasa besar di Tanah Air. Klub-klub yang pernah bertandang ke Jakarta selalu mengatakan bahwa euforia penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) membuat mereka terheran-heran. Begitu pula ketika Arsenal duel dengan Indonesia Dream Team di SUGBK tadi malam.

Suasana seperti inilah yang tidak didapatkan di negara lain. Pertanyaan yang berkecamuk di pikiran para suporter dan pencinta timnas Merah Putih adalah, cukupkah Indonesia hanya mendapat gelar suporter sepak bola yang fanatik dan antusias? Bukankah seharusnya euforia penggemar sepak bola ini diimbangi dengan prestasi timnas Garuda di level-level internasional seperti yang pernah dicapai? Hendaknya Indonesia tidak lagi puasa gelar akibat selalu kalah dalam pertandingan-pertandingan krusial.

Pengalaman berharga yang didapat dari hasil pertandingan dengan tim-tim besar harus digunakan semaksimal mungkin oleh punggawa timnas, manajer, pengurus PSSI, dan pemerintah Indonesia untuk memperbaiki performa. Sudah saatnya timnas bangun dari tidur panjangnya akibat kisruh PSSI. Prestasi harus dikejar dan tim-tim besar yang datang ke Jakarta telah mengajarkan bagaimana cara untuk meraih kemenangan, mempertahankan, atau bahkan melipatgandakan kemenangan.

Timnas sudah cukup mendapat pelajaran dari kekalahan demi kekalahan. Ingat peribahasa “Orang tidak mungkin jatuh pada lubang yang sama untuk kedua kali.” Kesempatan menjajal kekuatan tim-tim besar adalah pelajaran berharga. Indonesia memiliki potensi menjadi tim besar di level Asia bahkan dunia. Semua kembali pada tekad dalam dada para pemain, pelatih, pengurus, ataupun pembina.

Rakyat Indonesia telah memberi modal dukungan yang luar biasa besar karena kecintaannya pada timnas Garuda. Membangun tim yang kuat tidak sekadar mengumpulkan dan meracik pemain-pemain bertalenta tinggi. Namun, tim-tim besar telah mengajarkan bagaimana mereka bisa merawat dan mempertahankan prestasi di tengah kompetisi yang sangat ketat. Tentu Indonesia juga harus tahu siapa pesaing dekatnya di level Asia Tenggara ataupun Asia.

Mengukur kekuatan mereka adalah bagian dari strategi untuk meraih kemenangan. Indonesia pernah berjaya. Kini saatnya kejayaan sepak bola itu dihidupkan lagi. Jangan sampai lawatan tim-tim besar ke Jakarta hanya menjadi hiburan pelipur lara tanpa makna. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi penonton yang luar biasa, tapi tanpa memiliki tim yang juga luar biasa.

Dengan semakin intensnya bertemu tim-tim besar dalam laga persahabatan, para pemain diharapkan memiliki jiwa tempur dan jam terbang yang mumpuni sehingga akan menggembleng mental saat menghadapi laga-laga resmi krusial pada pertandingan resmi di waktu akan datang
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5229 seconds (0.1#10.140)