Daftar tunggu calhaj Maros capai 3.600 orang
A
A
A
Sindonews.com - Akibat dari pengurangan kuota calon jamaah haji (Calhaj) sekitar 20 persen yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi, maka setidaknya sekitar 62 orang calhaj harus tertunda keberangkatannya.
Kuota calhaj untuk Kabupaten Maros berkisar 310 orang. Akibat pengurangan kuota 20 persen, saat ini tinggal 248 orang saja.
"Kuotanya sisa 248 orang. Dimana ada 62 calhaj yang batal berangkat karena terkena pemotongan kuota haji 20 persen," jelas Kepala Kementerian Agama Maros, Syamsuddin kepada wartawan di Maros, Sulawesi Selatan, Jumat (11/7/2013).
Diakui Syamsuddin, proses pemotongan 62 calhaj itu dilakukan dengan cara memotong dari urutan paling bawah. Awalnya itu, ada sekitar 51 orang yang namanya dipotong. Sisanya karena memang mereka belum melunasi pembayaraan hajinya.
"Jadi pemotongannya dilakukan dari nomor urut paling bawah. Yang mana ada 51 orang yang terkena pengurangan 20 persen. Dan 11 orang diantaranya karena memang belum melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH)," jelasnya.
Untuk yang batal berangkat tahun ini, otomatis akan diberangkatkan tahun depan. Syamsuddin mengatakan, pihaknya telah memberikan penyampaian kepada calhaj yang tidak jadi diberangkatkan karena adanya pengurangan 20 persen sesuai permintaan pemerintah Arab Saudi.
Dengan pemberlakuan pengurangan jumlah kuota haji maka dipastikan saat ini jumlah daftar tunggu di Kabupaten Maros mengalami peningkatan. Saat ini daftar tunggu untuk calhaj Kabupaten Maros sekitar 3.600 orang. Syamsuddin mengaku, setiap hari selalu ada masyarakat yang melakukan pendaftaran haji.
"Setiap hari ada yang mendaftar, paling tidak sekitar 2 orang sampai 5 orang perharinya. Jadi masalah daftar tunggu harus jalan keluar dari pemerintah pusat," jelasnya.
Kuota calhaj untuk Kabupaten Maros berkisar 310 orang. Akibat pengurangan kuota 20 persen, saat ini tinggal 248 orang saja.
"Kuotanya sisa 248 orang. Dimana ada 62 calhaj yang batal berangkat karena terkena pemotongan kuota haji 20 persen," jelas Kepala Kementerian Agama Maros, Syamsuddin kepada wartawan di Maros, Sulawesi Selatan, Jumat (11/7/2013).
Diakui Syamsuddin, proses pemotongan 62 calhaj itu dilakukan dengan cara memotong dari urutan paling bawah. Awalnya itu, ada sekitar 51 orang yang namanya dipotong. Sisanya karena memang mereka belum melunasi pembayaraan hajinya.
"Jadi pemotongannya dilakukan dari nomor urut paling bawah. Yang mana ada 51 orang yang terkena pengurangan 20 persen. Dan 11 orang diantaranya karena memang belum melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH)," jelasnya.
Untuk yang batal berangkat tahun ini, otomatis akan diberangkatkan tahun depan. Syamsuddin mengatakan, pihaknya telah memberikan penyampaian kepada calhaj yang tidak jadi diberangkatkan karena adanya pengurangan 20 persen sesuai permintaan pemerintah Arab Saudi.
Dengan pemberlakuan pengurangan jumlah kuota haji maka dipastikan saat ini jumlah daftar tunggu di Kabupaten Maros mengalami peningkatan. Saat ini daftar tunggu untuk calhaj Kabupaten Maros sekitar 3.600 orang. Syamsuddin mengaku, setiap hari selalu ada masyarakat yang melakukan pendaftaran haji.
"Setiap hari ada yang mendaftar, paling tidak sekitar 2 orang sampai 5 orang perharinya. Jadi masalah daftar tunggu harus jalan keluar dari pemerintah pusat," jelasnya.
(kri)