Survei: Capres militer lebih disukai
A
A
A
Sindonews.com - Dalam hasil survei yang dirilis Indonesia Research Centre (IRC) sebanyak 28,8 persen masyarakat lebih memilih calon Presiden yang memiliki latar belakang militer dan polisi.
"28,8 persen masyarakat lebih memilih calon presiden berlatar belakang TNI atau Polri," ujar Direktur IRC Agus Sudibyo dalam Peluncuran dan Diskusi hasil survei nasional Indonesia tentang elektabilitas partai politik dan kandidat presiden, di Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2013).
Sedangkan untuk kalangan intelektual, akademisi, guru, dan dosen hanya diminati oleh sekitar 17,2 persen masyarakat.
Survei dilakukan menggunakan metode penarikan sample multistage random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 1800 orang dan margin of error (MoE) 2,3 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Selain itu, kejenuhan masyarakat terhadap politikus terlihat jelas dari hasil survei. Hanya sekitar 13,9 persen masyarakat yang memilih kalangan politikus untuk menjadi Presiden.
Selanjutnya, pengusaha berada di angka 12,9 persen. Disusul oleh pejabat sipil atau birokrat sebesar 10,4 persen, tokoh agama 6,3 persen dan sisanya sebesar 5,0 persen tidak ada yang menjawab pertanyaan latar belakang profesi apa yang jadi pertimbangan dalam memilih Presiden.
"28,8 persen masyarakat lebih memilih calon presiden berlatar belakang TNI atau Polri," ujar Direktur IRC Agus Sudibyo dalam Peluncuran dan Diskusi hasil survei nasional Indonesia tentang elektabilitas partai politik dan kandidat presiden, di Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2013).
Sedangkan untuk kalangan intelektual, akademisi, guru, dan dosen hanya diminati oleh sekitar 17,2 persen masyarakat.
Survei dilakukan menggunakan metode penarikan sample multistage random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 1800 orang dan margin of error (MoE) 2,3 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Selain itu, kejenuhan masyarakat terhadap politikus terlihat jelas dari hasil survei. Hanya sekitar 13,9 persen masyarakat yang memilih kalangan politikus untuk menjadi Presiden.
Selanjutnya, pengusaha berada di angka 12,9 persen. Disusul oleh pejabat sipil atau birokrat sebesar 10,4 persen, tokoh agama 6,3 persen dan sisanya sebesar 5,0 persen tidak ada yang menjawab pertanyaan latar belakang profesi apa yang jadi pertimbangan dalam memilih Presiden.
(lal)