IBC: Proses penganggaran masih jauh melibatkan masyarakat

Rabu, 26 Juni 2013 - 14:01 WIB
IBC: Proses penganggaran...
IBC: Proses penganggaran masih jauh melibatkan masyarakat
A A A
Sindonews.com - Indonesia Budget Center (IBC) mencermati selama ini proses penganggaran masih jauh melibatkan masyarakat. Yang terjadi, pihak pengusaha yang lebih banyak memanfaatkan proses perencanaan anggaran pembangunan.

"Pengusaha hadir dan intens mengikuti serta mempengaruhi anggaran karena ingin mengakses dan menyerap anggaran," ujar Peneliti Anggaran IBC Roy Salam di Jakarta, Rabu (26/6/2013).

Selain itu, kata Roy, dokumen anggaran masih dianggap dokumen negara yang sulit diakses oleh publik. Hal ini lantas menutup peluang transparansi dan selanjutnya menghalangi partisipasi masyarakat.

Roy juga mempertanyakan, sejauh mana penyusunan anggaran terintegrasi secara kegiatan, fungsi, organisasi dan wilayah.

"Ego sektoral masih menjadi penyakit dalam penentuan anggaran. Masing-masing dinas dan kementerian menyodorkan rencana yang fungsinya sama. Ini karena mereka menggunakan pendekatan proyek dan bukan pendekatan fungsi," urainya.

Ia menilai, realisasi anggaran juga tidak efektif. Buktinya, seperti program pengentasan kemiskinan tiap tahun naik 30-50 persen per tahun tetapi angka kemiskinan tidak turun signifikan. "Artinya anggaran tidak efektif dan tidak menjawab persoalan publik," tegas Roy.

Selain itu, politik anggaran juga tidak berpihak pada masyarakat. Seperti anggaran kesehatan naik 10 persen tetapi target penerimaan dari sektor kesehatan naik hingga 30 persen.

"Padahal inti sektor kesehatan adalah kegiatan pelayanan tapi penaikan target itu menunjukkan pemerintah fokus pada penerimaan pendapatan," katanya.

Terkait ketimpangan anggaran antara pusat dan daerah, IBC mencermati penganggaran masih berpihak ke pusat. Rata-rata APBN yang diserahkan pengelolaannya ke pemda hanya 31,7 persen dari total belanja negara.

Selain itu, dalam tujuh tahun terakhir, pemerintah dan DPR hanya mampu menaikkan sekitar 2,4 persen belanja APBN ke daerah.
(kri)
Berita Terkait
Pemerintah Belum Tuntaskan...
Pemerintah Belum Tuntaskan Hak 2.747 Penyelenggara Pemilu 2014
DPR Minta Pemerintah...
DPR Minta Pemerintah Bayar Uang Penghargaan Penyelenggara Pemilu 2014
Kebocoran Data Pemilih...
Kebocoran Data Pemilih Pemilu 2014, Ini Kata KPU DIY
Capaian Partai Gerindra...
Capaian Partai Gerindra di Pemilu 2009, 2014, dan 2019
Peretas Diduga Bobol...
Peretas Diduga Bobol Data Pemilih Pemilu 2014 Melalui KPU
Data Pemilih Pemilu...
Data Pemilih Pemilu 2014 Diduga Dibobol, Termasuk DPT Bantul
Berita Terkini
Selamat Jalan KH A Chozin...
Selamat Jalan KH A Chozin Chumaidy, Pejuang Demokrasi dan Kesejahteraan Umat
22 menit yang lalu
Hari Ini Jokowi dan...
Hari Ini Jokowi dan 3 Utusan Prabowo Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
24 menit yang lalu
Respons Mendiktisaintek...
Respons Mendiktisaintek Soal TNI Masuk Kampus: Bisa Mengisi Materi
45 menit yang lalu
PN Surakarta Gelar 2...
PN Surakarta Gelar 2 Sidang Perdana Gugatan ke Jokowi Hari Ini
1 jam yang lalu
Cegah Keracunan, Badan...
Cegah Keracunan, Badan Gizi Nasional Benahi SOP Pelaksanaan MBG
2 jam yang lalu
Mensos: Soeharto dan...
Mensos: Soeharto dan Gus Dur Berpeluang Jadi Pahlawan Nasional 2025
2 jam yang lalu
Infografis
Habitat Asli Harimau...
Habitat Asli Harimau Jawa yang Masih Terjaga hingga Saat Ini
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved