Strategi politik 'tak sehat' di balik BLSM

Senin, 24 Juni 2013 - 07:02 WIB
Strategi politik tak...
Strategi politik 'tak sehat' di balik BLSM
A A A
Sindonews.com - Setiap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) selalu disertai dengan pengucuran Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat. Jika tujuannya untuk mendulang citra dan suara, hal itu justru dianggap tidak sehat untuk perkembangan demokrasi dan politik tanah air.

"Jelas ini tidak sehat. Namun prakteknya masih bisa ditemukan di sejumlah pelaksanaan Pemilukada baik provinsi maupun kabupaten/kota," ujar Pengamat Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Muradi kepada Sindonews, Minggu (23/6/2013) malam.

Ia mengatakan, BLSM atau bantuan yang bersifat langsung selalu jadi alternatif pilihan untuk mendongkrak elektabilitas calon tertentu. Dengan syarat pembagiannya harus berdekatan dengan pelaksanaan pemilu baik nasional maupun lokal.

Menurutnya, dalam konteks pembangunan politik dan penguatan politik apa yang dilakukan oleh pemerintah hanya akan membuat bom waktu. Semakin memperkuat pragmatisme publik semata yang keduanya dapat saja meledak sewaktu-waktu dan menghancurkan apa yang selama ini telah dibangun pemerintah.

"Indikator terkait dengan hal tersebut salah satunya adalah menguatnya budaya politik dan perilaku pemilih yang mudah melupakan apa yang telah dibuat. Menguatnya politik berbayar yang menyasar kelas menengah ke bawah dan politik apatis pada kelas menengah ke atas."

"Artinya apapun produk hasil pemilu baik nasional maupun lokal akan bertolak pada menguatnya politik berbayar dan meningkatnya angka golput," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0995 seconds (0.1#10.140)