2 keuntungan besar PKS tolak kenaikan harga BBM
A
A
A
Sindonews.com - Ada duga keuntungan besar di balik penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi diperoleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Begitu PKS mengatakan tidak mau menaikan harga BBM, ada dua hal keuntungan langsung diperoleh. Pertama kasus yang menimpa dia orang lupa, yaitu tentang kasus sapi, padahal itu persoalan serius," ujar Kordinator Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti, di Cikini, Jakarta, Minggu (23/6/2013).
Menurut Ray, dalam konteks tertentu juga ada apresiasi publik yang didapatkan PKS yang menolak kenaikan harg BBM.
"Saat ini di forum-forum PKS yang seolah-olah melawan kenaikan BBM," tegasnya.
Ray menambahkan, jika PKS akhirnya didepak dari koalisi, maka ini akan menjadi trend. "Sebab siapa yang meninggalkan Setgab pasti akan popular," pungkasnya.
Perlu diketahui, dari enam parpol koalisi Setgab, antara lain Partai Demokrat, PKS, Partai Golkar, PKB, PPP dan PAN, hanya partai yang dikomandoi Anis Matta lah yang tidak mendukung pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi jenis premium dari Rp4500 menjadi Rp6500 per liter dan solar dari Rp4500 menjadi Rp5500.
"Begitu PKS mengatakan tidak mau menaikan harga BBM, ada dua hal keuntungan langsung diperoleh. Pertama kasus yang menimpa dia orang lupa, yaitu tentang kasus sapi, padahal itu persoalan serius," ujar Kordinator Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti, di Cikini, Jakarta, Minggu (23/6/2013).
Menurut Ray, dalam konteks tertentu juga ada apresiasi publik yang didapatkan PKS yang menolak kenaikan harg BBM.
"Saat ini di forum-forum PKS yang seolah-olah melawan kenaikan BBM," tegasnya.
Ray menambahkan, jika PKS akhirnya didepak dari koalisi, maka ini akan menjadi trend. "Sebab siapa yang meninggalkan Setgab pasti akan popular," pungkasnya.
Perlu diketahui, dari enam parpol koalisi Setgab, antara lain Partai Demokrat, PKS, Partai Golkar, PKB, PPP dan PAN, hanya partai yang dikomandoi Anis Matta lah yang tidak mendukung pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi jenis premium dari Rp4500 menjadi Rp6500 per liter dan solar dari Rp4500 menjadi Rp5500.
(lns)