ARB popularitas tinggi, keterpilihan rendah

Minggu, 23 Juni 2013 - 11:33 WIB
ARB popularitas tinggi, keterpilihan rendah
ARB popularitas tinggi, keterpilihan rendah
A A A
Sindonews.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar mengklaim elektabilitas calon presiden (capres)nya Aburizal Bakrie (ARB) mulai meningkat ke urutan tiga bahkan urutan satu di beberapa daerah.

Namun, klaim Golkar itu dinilai itu bertolak belakang dengan persepsi publik yang menilai negatif ARB karena masalah lumpur Lapindo.

Pakar komunikasi politik Universita Mercu Buana Jakarta Heri Budianto berpendapat, sebaiknya Golkar segera membangun persepsi publik.

"Sebaiknya Golkar berubaya keras membangun persepsi publik yang positif utk ARB, karena publik merespon negatif ARB terkait kasus Lapindo," ujar Heri, Minggu (23/4/2013).

Terkait elektabilitas menurut Heri, bisa dimaknai dua hal, pertama tingkat elektabilitas terkait popularitas, dan elektabilitas terkait tingkat keterpilihan seorang kandidat.
Tokoh seperti ARB bisa jadi elektabilitas terkait popularitas, bukan tingkat keterpilahan.

Jika elektabilitas popularitas bisa jadi sebab iklan ARB memenuhi media massa. Itu otomatis akan berdampak pada popularitas ARB.

Popularitas tidak signifikan dengan persepsi publik dan keterpilihan seseorang dalam pemilu.

"Saya kira apa yang disampaikan oleh Golkar bisa jadi sebagai bagian dari membangunan citra ARB dimata publik. Itu sah - sah saja, namun publik tentu mempunyai penilaian tersendiri terhadap seorang kandidat termasuk ARB," imbuhnya.

Heri menambahkan, Golkar lebih baik fokus dulu pada pemenangan Pemilu, sebab rival terberat Golkar nanti adalah PDIP.

Jika Golkar mampu memenangi Pemilu 2014, baru kemudian Golkar berpikir untuk mencalonkan ARB sebagai capres.

"Jika tidak, sebaiknya Golkar mengeksekusi wapres saja, karena jika tidak menang pemilu perjuangan memenangi capres sangat berat," tandas Heri.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7692 seconds (0.1#10.140)