Pengamat: PKS sudah ditendang secara etik
A
A
A
Sindonews.com - Keberadaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Sekretariat Gabungan (Setgab) kini bersifat abu-abu. Pasalnya, hingga kini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum juga menegaskan soal posisi partai itu di Setgab koalisi.
"Sudah ditendang secara etik dan fatsun politik. Namun, belum ditendang secara kalkulasi politik. Karena belum ada statement tegas dari SBY sebagai Ketua Setgab," kata Pengamat politik dan peneliti senior The Founding Fathers House Dian Permata saat berbincang dengan Sindonews, Rabu (19/6/2013).
Menurut dia, partai yang dipimpin Anis Matta itu pandai memainkan kelemahan ketua umum Partai Demokrat itu. "Ini perpaduan cocok. PKS pandai memainkan bidak atau kelemahan SBY yang kerap ragu dan tidak tegas dalam mengambil sebuah keputusan politik," pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Dian juga menilai, sandiwara yang dimainkan PKS di Setgab itu tanda, jika partai berlambang bulan sabit kembar dan padi itu tidak memiliki tujuan politik. Tetapi, kata dia, kalau untuk menaikkan elektabilitas PKS sekarang itu sudah tepat.
"Jika dalam kerangka sudut pandang fatsun politik di Setgab maka dapat dikatakan sikap PKS itu tidak dilatarbelakangi ideologi politik. Jika dalam kerangka memperbaiki citra PKS yang sedang terpuruk maka langkah politik PKS terbilang tepat," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Syarief Hasan menegaskan, bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memang partai oposisi.
Hal ini terkait sikap Fraksi PKS DPR RI yang ikut menolak disahkannya Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2013 pada sidang paripurna DPR, Senin 17 Juni 2013, kemarin.
"Kan sudah jelas PKS memang partai oposisi. Tetapi menterinya, solusinya gamang," ucap Syarief Hasan di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa 18 Juni 2013.
"Sudah ditendang secara etik dan fatsun politik. Namun, belum ditendang secara kalkulasi politik. Karena belum ada statement tegas dari SBY sebagai Ketua Setgab," kata Pengamat politik dan peneliti senior The Founding Fathers House Dian Permata saat berbincang dengan Sindonews, Rabu (19/6/2013).
Menurut dia, partai yang dipimpin Anis Matta itu pandai memainkan kelemahan ketua umum Partai Demokrat itu. "Ini perpaduan cocok. PKS pandai memainkan bidak atau kelemahan SBY yang kerap ragu dan tidak tegas dalam mengambil sebuah keputusan politik," pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Dian juga menilai, sandiwara yang dimainkan PKS di Setgab itu tanda, jika partai berlambang bulan sabit kembar dan padi itu tidak memiliki tujuan politik. Tetapi, kata dia, kalau untuk menaikkan elektabilitas PKS sekarang itu sudah tepat.
"Jika dalam kerangka sudut pandang fatsun politik di Setgab maka dapat dikatakan sikap PKS itu tidak dilatarbelakangi ideologi politik. Jika dalam kerangka memperbaiki citra PKS yang sedang terpuruk maka langkah politik PKS terbilang tepat," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Syarief Hasan menegaskan, bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memang partai oposisi.
Hal ini terkait sikap Fraksi PKS DPR RI yang ikut menolak disahkannya Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2013 pada sidang paripurna DPR, Senin 17 Juni 2013, kemarin.
"Kan sudah jelas PKS memang partai oposisi. Tetapi menterinya, solusinya gamang," ucap Syarief Hasan di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa 18 Juni 2013.
(mhd)