Wacana kenaikan BBM pondasi pencitraan semu parpol
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Muradi berharap masyarakat bisa mencermati dengan baik pro kontra kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi antara Partai Keadilan Sejahtera dan pemerintah.
"Publik secara jernih harus melihat bahwa isu kenaikan harga BBM, telah menjadi alat politik baik oleh pemerintah dengan Setgab-nya maupun PKS untuk membangun pondasi pencitraan yang semu dan sesaat demi kepentingan tahun 2014 nanti," ujarnya melalui sambungan telepon kepada Sindonews, Jumat (14/6/2013) malam.
Artinya, lanjut dia, kenaikan BBM hanya sebagai batu pijakan untuk pencitraan dan menarik simpati semata tanpa memiliki basis analisis pro rakyat sebagaimana yang diperankan oleh partai oposisi selama ini.
Merespon langkah PKS, kata Muradi, publik harusnya bisa melihat bahwa partai tersebut mencoba melibatkan masyarakat luas untuk memperjuangkan kepentingan mereka untuk tetap berada di level partai besar di Pemilu 2014.
"Secara etika PKS telah mencederai apa yang disebut sebagai keingkarjanjian atas apa yang selama ini mereka nikmati selama hampir sembilan tahun SBY berkuasa," tandas pria yang juga menjadi dosen di Universitas Pertahanan ini.
"Publik secara jernih harus melihat bahwa isu kenaikan harga BBM, telah menjadi alat politik baik oleh pemerintah dengan Setgab-nya maupun PKS untuk membangun pondasi pencitraan yang semu dan sesaat demi kepentingan tahun 2014 nanti," ujarnya melalui sambungan telepon kepada Sindonews, Jumat (14/6/2013) malam.
Artinya, lanjut dia, kenaikan BBM hanya sebagai batu pijakan untuk pencitraan dan menarik simpati semata tanpa memiliki basis analisis pro rakyat sebagaimana yang diperankan oleh partai oposisi selama ini.
Merespon langkah PKS, kata Muradi, publik harusnya bisa melihat bahwa partai tersebut mencoba melibatkan masyarakat luas untuk memperjuangkan kepentingan mereka untuk tetap berada di level partai besar di Pemilu 2014.
"Secara etika PKS telah mencederai apa yang disebut sebagai keingkarjanjian atas apa yang selama ini mereka nikmati selama hampir sembilan tahun SBY berkuasa," tandas pria yang juga menjadi dosen di Universitas Pertahanan ini.
(kri)